Site icon Beritaenam.com

Haedar Nasir Dibela Cak Nanto soal Pernyataan Ingin ‘Dijewer’ Amien Rais

Cak Nanto.

Beritaenam.com, Jakarta – Pernyataan Amien Rais dinilai kontroversial oleh berbagai pihak mengenai sikapnya yang ingin ‘menjewer’ Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir jika tidak menentukan sikap di Pilpres 2019.

Pernyataan tersebut disikapi Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto, yang membela Haedar.

Cak Nanto mengaku menghormati pernyataan Amien Rais jika ingin ‘menjewer’ Haedar Nashir. Namun dia menyarankan, jika Amien ingin ‘menjewer’ Haedar karena Pilpres 2019, jewerlah semua kader Muhammadiyah karena semua sikap politik PP Pemuda Muhammadiyah merupakan keputusan organisasi, bukan individu.

“Jadi kalau mau dijewer ya jewerlah semua kader Muhammadiyah dan nggak usah satu orang yang dijewer, tapi semua kader Muhammadiyah, semua pengurus pimpinan wilayah, pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah harus dijewer,” kata Cak Nanto saat tampil di Blak blakan detikcom, yang tayang pada Senin (3/12/2018).

Cak Nanto menegaskan tidak akan mengorbankan reputasi yang dia bangun selama ini untuk membawa organisasi mendukung salah satu capres atau cawapres di Pilpres 2019.

“Tidak mungkin saya mengorbankan posisi yang panjang itu dengan satu sikap politik dukung-mendukung,” tegasnya, seperti dikutip dari detik.com

Sementara itu, Haedar menegaskan Muhammadiyah tetap pada tujuan dasar (khitah) untuk menjaga jarak dengan politik praktis. Dia juga menegaskan tidak akan ada yang berubah dari sikap politik Muhammadiyah.

“Jawaban saya sama, tidak ada yang berubah dari Muhammadiyah, dan tidak akan pernah berubah Muhammadiyah berdiri di atas kepribadian dan khitahnya untuk tetap mengambil jarak dari pergumulan politik praktis,” jelas Haedar setelah menghadiri pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bantul, DI Yogyakarta, Senin (26/11).

“Tidak ada yang baru dari Muhammadiyah, jadi setiap periode sejak Kiai Dahlan, sampai kapan pun bahwa Muhammadiyah berdiri di atas kepribadian dan khitahnya. Jadi itu sudah prinsip Muhammadiyah dan tidak ada yang berubah,” sambungnya.

Diketahui, Amien Rais menyampaikan pernyataan terkait tindakannya yang ingin ‘menjewer’ Haedar itu dalam acara Tablig Akbar dan Resepsi Milad Ke-106 Masehi Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, Selasa (21/11). Dia berpendapat Muhammadiyah seharusnya punya sikap resmi pada Pilpres 2019.

“Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikapnya di pilpres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer,” kata Amien seperti dilansir Antara.

Baca juga: PAN soal Amien ‘Ancam’ Jewer Ketum Muhammadiyah: Cermin Keakraban

Saat itu, Amien meminta Muhammadiyah menentukan sikap secara organisasi untuk memilih pemimpin yang beriman. Dia menilai PP Muhammadiyah tahu kriteria pemimpin yang menurutnya perlu dipilih.

“Pilih pemimpin yang beriman, diyakini, dan tidak diragukan keislamannya. Tanpa harus saya sebut nama, pasti Muhammadiyah sudah tahu,” ucapnya.

Berbeda dengan pilpres, Amien Rais membebaskan Muhammadiyah memilih di Pileg 2019. Itu karena kader Muhammadiyah tersebar di berbagai partai.

“Kalau pileg saya masih bisa paham, sebab kader Muhammadiyah itu ada di PAN, PKS, PPP, bahkan Golkar dan lain-lain,” ujar Amien Rais.

Exit mobile version