Beritaenam.com, Jakarta – Partai Demokrat bersedia memberi masukan kepada pemerintah Joko Widodo untuk mengatasi pelemahan rupiah.
Sikap Demokrat dipandang Partai Hanura sebagai ketidaknyamanan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu di koalisi Prabowo Subianto.
“Demokrat sedang cari teman karena tidak nyaman di koalisi Prabowo, yang mungkin saja mereka nilai tidak komit,” ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir, Jumat (7/9/2018).
Menurut Inas, Demokrat sengaja memanfaatkan isu pelemahan rupiah untuk mendekati Jokowi.
Bagi Inas, Demokrat ingin menjadi bagian pemerintahan Jokowi pada 2019-2024 andai sang petahana presiden terpilih kembali.
“Lalu pelemahan rupiah mau dijadikan pintu masuk untuk mendekati Jokowi dengan seolah-olah memberi masukan tapi ada ‘udang di balik bakwan’, yakni berharap memperoleh jatah menteri,” tuding Inas.
Nilai tukar rupiah yang masih lemah terhadap dolar Amerika Serikat masih jadi perhatian Partai Demokrat atau PD.
Partai yang dipimpin presiden ke-6 RI itu siap memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo terkait isu pelemahan rupiah.
“Jika diperlukan, Partai Demokrat, yang saat berkuasa mampu atasi persoalan rumit di tahun 2008, siap memberi masukan kepada Pak Jokowi. Ini bukan soal kredit politik, tapi menyangkut lebih besar dari itu, ada nasib rakyat. Sekali lagi jika diperlukan,” kata Wasekjen PD Andi Arief.