beritaenam.com, Jakarta – Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Jusuf Kalla atau JK mengusulkan agar Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak dimasukkan ke dalam tim. Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang dimaksudkan JK bukan melarang.
Hasto memberi sinyal, bahwa kader anyarnya itu tidak akan bergabung ke TKN, ataupun terlibat dalam proses kampanye.
“Pak Ahok kan ke luar negeri, 2,5 bulan beliau di luar negeri. Dan kemudian ada agenda-agenda pribadi yang harus dijalankan,” katanya di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (13/2).
Alasan mengapa Ahok tidak dilibatkan, dia mengungkapkan, waktu pemungutan suara sudah semakin dekat. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga tengah disibukan dengan kunjungan ke luar negeri.
“Kan pemilu sebentar lagi. Pemilu tinggal 62 hari. 2,5 bulan sampai pemilu, Pak Ahok ada di luar negeri. Karena beliau punya tugas tugas pribadi, yang jadi mimpi dan impian dari Pak Ahok sendiri,” pungkasnya.
Sebelumnya, JK menegaskan agar mantan Gubernur DKI Jakarta tidak bergabung dan dimasukan dalam struktur TKN.
“Kalau saya sebagai dewan pengarah, jangan,” tegas JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (12/2/2019).
JK menjelaskan, mengapa Ahok tidak perlu masuk TKN. Menurut dia, jika Ahok masuk pemilih akan mengingat kesalahannya yang terdahulu dengan label ‘penista agama’. Dia menilai hal tersebut dapat menggurangi suara Jokowi.
“Alasannya tadi, berakibat lagi orang mengingat oh, ini Pak Jokowi didukung oleh penista agama, kan bahaya itu. Bisa mengurangi suara lagi. Apa saya bilang, apa saya bilang,” kata JK.
Karena itu, JK meminta agar Ahok tenang saja. Sebab pemilu akan berjalan dua bulan lagi. “Jadi ya lebih baik ya tenang, tenang. Pemilu dua bulan lagi dan efeknya tidak akan banyak,” kata JK.