Beritaenam.com, Jakarta – Misteri hilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, berujung pada rumor akan digantinya Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman (MBS). MBS diisukan akan diganti karena reputasinya dinilai telah tercoreng.
Rumor akan digantinya MBS datang dari laporan surat kabar ternama Prancis, Le Figaro, pekan ini. Kasus Khashoggi disebutkan telah menjadi sorotan dunia.
Seperti dilansir Press TV, Jumat (19/10/2018), Le Figaro yang merupakan harian nasional tertua di Prancis ini mendasarkan laporannya yang dirilis pada Kamis (18/10) waktu setempat pada sumber diplomatik di Paris. Informasi ini diklaim oleh Le Figaro, telah dikonfirmasi oleh seorang sumber otoritas Saudi di Riyadh.
Disebutkan sumber yang dikutip Le Figaro bahwa keluarga Kerajaan Arab Saudi sedang mencari Putra Mahkota baru untuk menggantikan MBS.
Sumber diplomatik itu juga menyebut bahwa Dewan Kepatuhan Saudi telah secara diam-diam menggelar pertemuan untuk membahas hilangnya Khashoggi, yang selama ini dikenal sebagai pengkritik kebijakan-kebijakan Saudi.
Laporan Le Figaro juga menyebut Dewan Kepatuhan Saudi berencana menunjuk Pangeran Khalid bin Salman, adik MBS, sebagai Putra Mahkota Saudi yang baru.
Pangeran Khalid bin Salman yang sempat menjabat Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat (AS), diketahui merupakan Wakil Putra Mahkota Saudi saat ini.
Tahun lalu, Dewan Kepatuhan Saudi menunjuk MBS menjadi Putra Mahkota Saudi dengan mendobrak aturan tradisi suksesi. Belum ada pernyataan resmi dari otorita Saudi terkait rumor ini.
Khashoggi (60) menghilang setelah terakhir diketahui masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 lalu. Khashoggi masuk ke Konsulat untuk mengurus dokumen terkait rencana pernikahannya.
Sejumlah pejabat Turki mengklaim memiliki rekaman audio dan video sebagai bukti Khashoggi telah dibunuh di dalam Konsulat.
Sejumlah negara telah mendesak agar kasus ini diusut dengan tuntas. Otoritas Saudi sendiri telah menyangkal tuduhan-tuduhan mengenai dugaan tewasnya Khashoggi.