beritaenam.com – Brunei menetapkan hukuman mati bagi pelaku LGBT. Hal itu jadi perbincangan dunia dan kontroversi, sampai-sampai iklan pariwisatanya jadi ‘korban’.
Per 3 April 2019, Brunei menetapkan hukuman rajam atau hukum mati bagi para pelaku LGBT. Sudah direncanakan sejak lama, kini pemerintah Brunei dalam hal ini Sultan Hassanal Bolkiah tetap pada ketegasannya.
Ada banyak yang mendukung Brunei, tapi ada juga yang mengecamnya. tentu saja, para pelaku LGBT dan aktivis-aktivis kemanusiaan.
Bahkan, beberapa selebriti dunia ikut menyuarakan untuk memboikot hotel-hotel mewah milik Sultan Hassanal Bolkiah di berbagai negara.
Tak hanya itu, seperti dirangkum dari berbagai media Inggris, Jumat (5/4/2019) iklan pariwisata Brunei di London, Inggris sampai dicopot. Sebabnya, banyak aktivis kemanusiaan yang mengecamnya.
Iklan pariwisata Brunei itu berada di Vauxhall Station. Iklannya menampilkan keindahan Taman Nasional Ulu Temburong. Disertai dengan kalimat ‘Our Skyscrapers are the oldest in the world,’ dan website bruneitourism.com.
Sebenarnya, iklan itu merupakan promosi dari maskapai Royal Brunei, maskapai nasionalnya Brunei. Para aktivis kemanusiaan yang pro dengan LGBT meminta Transport for London (TFL) untuk mencopotnya.
TFL merupakan badan pemerintah yang mengurusi segala sistem transportasi di Kota London. Dalam waktu cepat, TFL pun mencopot iklan pariwisata Brunei tersebut.
“Adanya informasi terbaru dan ini merupakan masalah sensitiv dan kontroversi, sehingga iklan tersebut dihapus dari jaringan kami,” tulis pernyataan TFL.
Diberitakan Fox News, seorang sumber dari pemerintahan Brunei menyebut Sultan Hassanal Bolkiah tidak terganggu dengan kehebohan yang ada. Pun pariwisata di Brunei, tampaknya akan tetap baik-baik saja.