beritaenam.com – Masjid Linwood menjadi lokasi kedua serangan teroris bernama Brenton Tarrant (28). Namun imam masjid itu tak lantas membenci Selandia Baru (New Zealand).
Dilansir AFP, Minggu (17/3/2019), imam bernama Ibrahim Abdul Halim ini sedang memimpin salat saat Tarrant mengarahkan senjata ke para jemaah.
“Kami tetap cinta negara ini,” kata Halim, bersumpah bahwa ekstremisme “tak akan pernah menggoyahkan kepercayaan (terhadap Selandia Baru).”
Halim menggambarkan suasana mengerikan saat salat Jumat (15/3) kemarin. Suara tembakan terdengar di dalam masjid. Suasana khidmat berubah menjadi jerit ketakutan dan pertumpahan darah.
“Semua orang tergeletak di lantai, dan beberapa perempuan mulai menangis, beberapa di antaranya lalu meninggal dunia,” kata dia.
Namun muslim Selandia Baru masih tetap merasa negara ini adalah rumahnya. “Anak saya hidup di sini. Kami bahagia (di sini),” kata dia.
Banyak warga Selandia Baru memberi semangat untuk komunitas muslim. Mereka menunjukkan solidaritasnya. “Mereka mulai… memberi saya pelukan yang besar. Ini sangat penting.”