beritaenam.com, Trenggalek – Cawapres KH Ma’ruf Amin meminta masyarakat tetap menjaga keutuhan bangsa selama pemilu 2019, meski berbeda pilihan capres-cawapres dan partai politik. Perbedaan pililhan tersebut tidak boleh membuat tercerai berai.
“Kita harus menjaga negara tetap utuh, tetap bersatu jangan sampai tercerai berai, tidak bermusuhan, saling mencintai dan saling menyayangi. Oleh karena itu, perbedaan kepada kita sudah diajarkan oleh Allah,” ujar Ma’ruf Amin dalam sambutan acara istighosah kubro di Stadion Minak Sompal, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (22/1/2019).
Acara ini dihadiri ribuan warga dan santri serta para ulama. Sesepuh Nahdlatul Ulama di Jawa Timur yang hadir di antaranya KH Anwar Iskandar (Ponpes Lirboyo, Kediri), KH Nurul Huda Djazuli, KH Zainudin Djazuli (Ponpes Ploso, Kediri) serta pimpinan NU lainnya.
Mustasyar PBNU itu para ulama juga ada yang berbeda mazhab, namun tetap bersatu menjaga Indonesia. Begitu juga dengan beda agama.
“Beda agama kita harus toleran tasawuf prinsip lakum dinukum waliya din, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Oleh karena itu, ulama mengajarkan lana madzhabuna, walakum madzhabukum, bagimu madhzabmu bagiku madhzabku,” tutur dia.
Dilansir detik.com, selain itu, Ketum MUI tersebut menyebut perbedaan partai politik dan capres-cawapres tidak boleh saling bertengkar. Prinsip ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah harus diutamakan bagi warga.
“Oleh karena itu, kalau berbeda partai, lana partayuna wa lakum partayukumn, ya sudah jangan sampai berbeda partai kita bermusuhan, karena sekarang musim pilpres, tadi tambah bagimu capresmu dan capresku bagiku, jangan berbeda capres menimbulkan perpecahan dan permusuhan kehidupan bangsa. Pemilih presiden 5 tahun sekali tapi keutuhan sepanjang masa, NU mengajarkan prinsip ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah,” jelas Ma’ruf.
Ma’ruf juga menyampaikan ijazah kubro kitab-kitab karya Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani. Ijazah Kubro diberikan Ma’ruf ditengah guyuran hujan.