beritaenam.com, Jakarta – Polisi mengungkap bahwa Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya juga menjadi target pembunuhan bersama dengan 4 tokoh nasional. Yunarto mengaku tidak menyimpan dendam pada mereka yang mengincar nyawanya itu.
“Sudah tak ada dendam lagi dari saya dan keluarga baik buat yang jadi perencana ataupun eksekutor,” tulis Yunarto lewat akun Twitter-nya, Selasa (11/6/2019).
“Dari situasi-situasi seperti ini saya belajar tentang apa itu kasih, termasuk ketika bisa memaafkan yang memusuhi kita. Ayo terus mencintai Indonesia,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, polisi menyebut ada 1 bos lembaga survei yang menjadi target pembunuhan. Kini, polisi mengungkap identitas target para pelaku.
“Adanya persesuaian keterangan saksi 1 dan lain dan persesuaian keterangan saksi dan barang bukti, persesuaian keterangan tersangka dan barang bukti, mereka ini bermufakat melakukan kejahatan pembunuhan berencana terhadap 4 tokoh nasional dan 1 Direktur Eksekutif Charta Politika, lembaga survei,” kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Sementara itu, dalam video pengakuan tersangka, IR mengaku mendapat perintah untuk membunuh Yunarto Wijaya. Dia diberi alamat dan foto Yunarto.
“Pak Kivlan keluarkan HP dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto, lembaga quick count, dan Pak Kivlan berkata pada saya, ‘Coba kamu cek alamat ini, nanti kamu foto dan videokan.’ ‘Siap,’ saya bilang,” ucap IR.