beritaenam.com, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menampik tuduhan bila lembaga survei yang mengunggulkan capres Joko Widodo adalah partisannya. TKN mengatakan lembaga survei yang selama ini mengunggulan Jokowi itu memiliki reputasi di mata publik.
“Mereka yang unggulkan Pak Jokowi mereka ini survei yang telah mempunyai reputasi di publik sehingga itu artinya mereka dapat dipercaya oleh publik,” kata Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Sabtu (16/2/2019) malam.
Karding menganggap tuduhan seperti itu merupakan bentuk kekhawatiran dari pihak lawan. Sebab, fakta di lapangan elektabilitas Jokowi trennya terus naik.
“Jadi tuduhan yang disampaikan oleh teman-teman BPN bagian dari kekhawatiran mereka karena fakta lapangan memang Pak Jokowi semakin hari semakin baik elektabilitasnya, trennya bagus,” sebut dia,
Kemudian Karding, menyinggung soal kriteria lembaga survei yang kredibel. Menurutnya, suatu lembaga survei yang kredibel dilihat dari metodelogi yang dipakai.
“Kalau lembaga survei itu yang dilihat adalah metodeloginya. Apakah metodeloginya yang dipakai betul-betul seusai dengan kaidah ilmu statistik survei. Jadi itu yang utama baik cara pengambil sampel, sasaran sampel penyebaranya itu yang paling penting,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya, hasil survei Indomatrik menjadi perdebatan antara kedua kubu BPN dan TKN. Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 44,04%.
Angka ini beda tipis dengan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin yang meraih 47,97%. Selisih elektabilitas kedua pasangan ini adalah 3,93%.
Survei itu dilakukan pada 21 sampai 26 Januari 2019, di mana jumlah sampel sebanyak 1.800 responden dengan margin of error +/- 2,8 % pada tingkat kepercayaan 95%. Responden yang terpilih diwawancarai lewat wawancara tatap muka.
Belakangan, BPN Prabowo-Sandiaga telah membantah menyewa Indomatrik untuk menguntungkan pihaknya.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga juga tak mempersoalkan pimpinan Indomatrik, Husin Yazid yang pernah bermasalah di Pilpres 2014 bersama lembaga survei Pusat Studi Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).
“Saya ingin tegaskan Indomatrik tidak ada hubungan sama sekali dengan BPN Prabowo-Sandi. Karena kami tidak menyewa jasa konsultan atau lembaga survei dari eksternal karena kami menggunakan dari Internal,” kata Andre Rosiade kepada wartawan, Sabtu (16/2).