beritaenam.com, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membandingkan pembangunan infrastruktur saat ini dengan 30 tahun lalu. Dia menyebut, dulu kontraktor nasional minim terlibat dalam pembangunan.
JK mengatakan 20 hingga 30 tahun lalu, gedung-gedung pencakar langit di Indonesia banyak dibangun oleh kontraktor asing karena kontraktor nasional belum mampu. Namun kini kontraktor nasional sudah sangat banyak terlibat.
“20-30 tahun lalu kalau lihat bangunan tinggi masih dikuasai kontraktor asing. Sekarang kita bangga sudah jadi bagian dari pekerjaan kontraktor nasional,” kata JK saat berbicara di hadapan para kontraktor swasta yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (14/3/2019).
Begitu pula dengan pembangunan bandara yang kini sudah bisa digarap oleh kontraktor nasional. Menurut JK, hingga 2005, pembangunan bandara masih dilakukan oleh kontraktor asing.
“Waktu itu semua bandara dibangun kontraktor asing. Sekarang saya katakan tidak boleh kontraktor asing, harus kontraktor Indonesia. Arsiteknya juga harus Indonesia,” jelasnya, seperti dikutip dari detik.com
Namun untuk beberapa proyek memang masih ada yang melibatkan pihak asing. JK mencontohkan pembangunan moda raya terpadu (MRT) Jakarta dan pembangunan fasilitas di sektor minyak bumi dan gas (oil and gas).
“Sekarang kontraktor asing hanya full MRT. Kalau LRT sudah perusahaan nasional. Tinggal yang rumit, oil and gas,” tambahnya.