beritaenam.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal hubungannya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Seperti apa hubungan keduanya?
Hal itu disinggung Jokowi saat pembagian 3.000 sertfikat tanah untuk warga Jakarta Barat, di Gedung Serbaguna Suku Dinas Pemuda dan Olahraga Jakarta Barat, Cengkareng, Rabu (9/1/2019). Anies ikut mendampingi Jokowi dalam kegiatan ini.
Usai bicara soal penyerahan sertifikat, Jokowi menyinggung soal keberagaman dan menjaga persatuan di tengah masyarakat. Apalagi saat ini Indonesia memasuki tahun politik, di mana beberapa bulan lagi akan dilaksanakan pemilihan umum.
“Orang banyak yang mengira saya dan Pak Anies itu ada masalah,” kata Jokowi.
Padahal, kata Jokowi, dia dan Anies sering berbincang dan berguyon. Pandangan yang salah soal hubungan dia dan Anies menurut Jokowi perlu diluruskan.
“Padahal tiap hari ketemu guyonan (bercanda), tapi di bawah ini yang malah.. Ini yang perlu saya ingatkan,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan jangan sampai momen pesta demokrasi malah membuat masyarakat perpecah belah.
“Sekali lagi, jangan sampai pilihan gubernur, wali kota, pilihan presiden kita jadi kaya nggak bersaudara, antar kampung nggak saling ngomong gara-gara pilpres, pilgub,” tutur Jokowi.
Dia juga mengatakan, ada jemaah majelis taklim yang tidak saling bertegur sapa hanya karena beda pilihan dalam pesta demokrasi. Padahal, Jokowi menegaskan, pesta demokrasi itu berlangsung setiap lima tahun sekali.
“Sampai di majelis taklim ibu-ibu nggak saling ngomong. Saya dengar itu, tapi nggak di Jakarta Pak Gub, nggak di Jakarta, di daerah lain,” sebutnya, seperti dikutip dari detik.com
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meluruskan isu yang menyebut bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Itu merupakan fitnah atas dirinya.
“Mendekati bulan politik seperti ini, isinya di media sosial fitnah, hoax, kabar bohong semuanya. Coba buka di medsos, banyak sekali Presiden Jokowi itu PKI. Saya 4 tahun diam saja, san sekarang saya mau ngomong. Boleh kan?” kata Jokowi.
“Boleh,” jawab warga.