Beritaenam.com, Jakarta – Setelah gencar membangun infrastruktur, Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) bakal membangun Sumber Daya Manusia (SDM) jika terpilih sebagai presiden di periode selanjutnya. Rencana pembangunan SDM tersebut masih dalam tahap pematangan.
“Setelah besar-besaran kita bangun infrastruktur di tanah air. Tahapan besar kedua nanti adalah pembangunan SDM juga secara besar besaran. Hanya memang ini belum kita sampaikan secara detail nanti akan kita sampaikan secara detail di lain waktu,” kata Jokowi saat mengisi pidato dalam acara rapat kerja nasional Bravo-5 di Ballroom Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12) malam.
Pematangan infrastruktur sudah di konsultasikan Jokowi bersama para pakar terkait. Dia mengatakan, pembangunan SDM merupakan pondasi yang mesti diseriuskan.
“Sudah saya tanyakan pakar-pakar besar yang lebih bahwa namanya infrastruktur itu prasyarat, pembangunan sumber daya manusia adalah pondasi yang harus kita kerjakan,” kata dia.
Jokowi juga bakal membenahi reformasi tahapan menyangkut reformasi struktural yang masih melambat. Dia menyebut, banyak pekerjaan rumah yang negara mesti diperbaiki.
“Masih banyak pekerjaan besar yg harus kita kerjakan yang ini kadang kadang memang ada yang merasakan pahit, ada yang merasakan sakit, tetapi inilah jalan yang harus kita tempuh,” ujar Jokowi.
Mantan Wakil Kota Solo itu tak ingin membangun negara dan rakyat lewat cara instan, dengan sekadar memperbanyak bantuan sosial.
“Rakyat (memang) senang, tentu itu bukan sebuah jalan untuk membangun sebuah bangunan yang kokoh bagi negara kita dan itu kita tempuh, kita berani,” ucap Jokowi.
Kemudian, dirinya menerangkan bahwa infrastruktur tak hanya gencar dibangun di Pulau Jawa guna mendongkrak ekonomi.
Dia menyebut, pemerintah juga fokus di wilayah lain seperti Papua dan Indonesia bagian Timur. Hal tersebut sebagai contoh keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Ini namanya bangun sebuah negara. Kalau cuma bangun di Jawa saja, kalau mau cari cepat dan enak bangun di Jawa, selesai. Pemilih ada di sini, itung-itungan ekonomi juga sama, return of investment itu lebih cepat kalau kita bangun infrastrukturnya di Jawa. Tetapi itu tidak kita lakukan karena untuk pemerataan dan keadilan,” pungkas Jokowi.