beritaenam.com, Jakarta – Tim Gerakan Tangkal Fitnah (GTF) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin memaparkan sejumlah isu hoax yang disebarkan untuk menjatuhkan capres nomor urut 01. Ada berbagai isu yang disebut salah satunya Jokowi melakukan kriminalisasi ulama.
Menurut GTF, pola penyebaran isu Jokowi mengkriminalisasi ulama ini dilakukan berulang-ulang. GTF juga menyebutkan daerah mana saja yang terpapar isu tersebut, di antaranya Banten, Aceh, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jokowi tampaknya ‘geram’ karena terus dituduh mengkriminalisasi ulama. Bahkan Jokowi menantang pihak yang menuduh dirinya menyebutkan nama ulama yang telah dikriminalisasi.
“Tolong disampaikan kepada saya ulamanya siapa (yang dikriminalisasi),” ujar Jokowi di hadapan muslimat Nahdlatul Ulama (NU), ulama, dan para santri Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Jokowi menjelaskan, jika ada seseorang yang dilaporkan ke kepolisian, kemudian kasusnya bergulir hingga ke persidangan dan dinyatakan bersalah dan dihukum penjara, maka itu proses hukum. Namun, jika yang yang terjadi sebaliknya, itu baru kriminalisasi.
“Kalau ada yang tidak bersalah, kemudian dimasukkan ke sel, nah itu baru kriminalisasi,” jelasnya.
Jokowi menilai kabar bohong yang beredar di tahun politik seperti saat ini sengaja dibuat untuk menimbulkan keresahan di masyarakat. Untuk itu, Jokowi mengimbau masyarakat agar menyaring informasi yang diterima.
“Dibuat isu-isu supaya di bawah resah. (Kriminalisasi ulama) ini namanya isu fitnah. Kalau kita tidak menyaring jadinya akan sangat berbahaya bagi bangsa ini,” kata Jokowi.
TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) juga sempat menyinggung soal isu kriminalisasi ulama yang dialamatkan ke Jokowi. Menurut TGB, isu kriminalisasi ulama itu tidak berdasarkan fakta.
“Saya pernah menyampaikan bahwa kriminalisasi ulama itu betul-betul tidak berbasis pada kenyataan. Saya bahkan sempat menyinggung secara khusus ya, Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan pada waktu yang lalu ketika beliau menghadapi proses hukum,” tutur TGB.
“Kemudian beliau mendapatkan hukuman itu tidak ada yang berteriak tentang kriminalisasi. Tapi sekarang ketika era Pak Jokowi itu seakan-akan semua keburukan disematkan kepada Pak Jokowi, padahal saya melihat tidak seperti itu,” ujarnya.