beritaenam.com, Karawang – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengingatkan para pendukungnya agar tak mengendurkan semangat jelang pemilihan. Apalagi, pemilihan umum tinggal delapan hari lagi.
“Waktu kita kurang lebih delapan hari, jangan sampai terkena fitnah, kabar bohong, hoaks, dan hasutan-hasutan,” kata Jokowi dalam kampanye akbar di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 9 April 2019.
Jokowi mencontohkan isu hoaks yang kerap diterimanya adalah tentang dirinya yang dituding sebagai komunis.
Padahal, kata Jokowi, Partai Komunis Indonesia (PKI) dibubarkan pada 1965. Sedangkan dirinya lahir pada 1961.
“Umur saya baru empat tahun, logikanya itu lo, mikir, mikir, mikir, artinya ini yang membuat kebohongan tidak mikir,” kata Jokowi.
Hoaks yang diterima pasangan nomor urut 01 tak cuma itu. Belakangan, Jokowi-Ma’ruf disebut akan menghapuskan mata pelajaran pendidikan agama jika terpilih pada Pilpres 2019.
Capres petahana itu juga dituding bakal melarang azan dan melegalkan pernikahan sesama jenis. Padahal, tudingan itu tak berdasar dan penuh kebohongan.
Jokowi pun meminta pendukungnya tak percaya dengan semua tudingan itu. Para pendukung pun diminta meluruskan isu itu di tengah masyarakat.
“Kalau ada tetangga kita yang terkena itu tolong diluruskan, segera diberi penjelasan,” pungkas Jokowi.
Dalam kampanye akbar yang digalang Arah Baru Muslimah ini, Jokowi didampingi calon wakil presiden Ma’ruf Amin. Selain itu juga terlihat Iriana Joko Widodo.
Usai berkampanye di Karawang, Jokowi bertolak ke Bandung. Capres petahana akan berkampanye di Gedung Budaya Sabililungan, Bandung.
Pada sore hari, Jokowi akan bertolak ke Solo. Di sana, Jokowi akan berkampanye di Stadion Sriwedari. Dalam agenda kampanye ini, Jokowi akan ditemani Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Seokarnoputri.