Beritaenam.com, Bogor – Sahabat akrab datang bercerita. Setidaknya kalimat itu menggambarkan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.
Pertemuan keduanya terjadi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018). Jokowi menceritakan sudah punya hubungan dengan Yusril sejak menjabat Wali Kota Solo pada periode 2005-2012.
“Saya dengan beliau ini sudah kenal lama, saat saya jadi wali kota sudah kenal baik karena memang PBB saat itu memang dengan kita,” ujar Jokowi, Jumat (30/11/2018).
“Jadi, menurut saya, saya dengan beliau ini kawan dan dan sahabat yang akrab dan baik,” sambungnya.
Persahabatan sejak Pilwalkot Solo berlanjut hingga Jokowi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jokowi mengaku pernah datang ke rumah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini.
“Kemudian, saat jadi gubernur juga, saya ketemu sering, malah saya pernah ke rumah Prof Yusril,” kata Jokowi.
Yusril kemudian membuka relasi unik dirinya dengan Jokowi. Dalam beberapa kesempatan, Yusril, yang pernah menjadi menteri di tiga era presiden, mengatakan kritik yang dilontarkan ke Jokowi berniat baik.
“Pak Jokowi pasti paham bahwa kadang-kadang ada kritik disampaikan, tapi semua itu dengan niat yang baik, tapi juga kritik yang konstruktif ya, bukan asal kritik tanpa alasan,” ujar Yusril di lokasi yang sama.
Yusril menjelaskan hubungan dengan Jokowi tidak seperti yang digambarkan di media sosial.
“Jadi tidak seperti yang dikemukakan dalam banyak medsos yang seolah-olah dibuat antagonis seperti itu. Tapi kenyataannya tidak demikian. Kami dengan Pak Jokowi ini baik-baik saja, ketawa-ketawa saja,” imbuh Yusril, yang disambut tawa bersama Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Yusril saat ini menjadi pengacara Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Sebelumnya, Yusril lebih dekat dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Keputusan Yusril merapat ke kubu Jokowi-Amin merupakan sikap pribadi. Yusril mengatakan PBB akan menyatakan arah dukungan di Pilpres 2019 pada Januari nanti. Namun ia memberi isyarat PBB akan mendukung Jokowi.
“Insyaallah, kan sudah sama-sama,” kata Yusril.
“Masa mau ditanyakan lagi?” celetuk Jokowi di samping Yusril.
Dalam pertemuan ini, Yusril tampak membawa map berlogo PBB. Dia mengatakan penjajakan bukan dilakukan pada pertemuan ini.
“Ya bukan lagi penjajakan, sudah lama. Sudah dibicarakan sejak lama, dibahas sejak lama. Kemarin dalam pertemuan rapat komite pemenangan pemilu, jadi diundang semacam Bappilu-nya di seluruh provinsi di seluruh Tanah Air dan juga ketua DPW dan tidak ada satu pun yang menolak langkah yang saya tempuh,” kata pria asal Belitung ini.
Untuk mematangkan arah dukungan PBB, Yusril menyebut akan digelar rapat koordinasi nasional. Sebab, saat ini ada juga pengurus PBB yang mendukung Prabowo Subianto.
“Ada pro dan kontra, biasalah. Karena itu, kami mengatakan nanti akan ada rapat koordinasi nasional bulan Januari, jadi kan sudah agak panjang waktunya itu. Mungkin yang marah-marah sudah agak tenang, yang ngomel-ngomel sudah mulai mengerti, begitu,” ujar Yusril.
Sumber: detik.com