Beritaenam.com – Kematian jurnalis Jamal Khashoggi yang diduga dimutilasi menjadi perhatian internasional. Khashoggi diduga dibunuh hampir tiga pekan lalu di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Dilansir dari Independent, Sabtu, 20 Oktober 2018, Arab Saudi yang kecolongan menyatakan Khashoggi tewas karena perselisihan di konsulat Saudi di Turki.
Merujuk penyelidikan awal dari jaksa penuntut umum Saudi seperti yang dilaporkan televisi al-Akhbariya menyatakan kolumnis Washington Post itu meninggal secara tak sengaja karena perkelahian dengan sejumlah orang di Konsulat Turki.
Dilaporkan, Khashoggi terlihat di Konsulat Saudi pada 2 Oktober 2018. Namun, dugaan perkelahian di konsulat ini juga tak mengungkap misteri jenazah Khasoggi hampir tiga pekan ini.
Akibat kasus Khashoggi, pimpinan tertinggi Saudi, Raja Salman sudah memecat wakil kepala intelijen Ahmed al Assiri. Raja Salman juga memecat penasihat terdekat Pangeran Mahar Mohammad bin Salman, Saud al-Qahtani.
Peran Saud al-Qahtani penting sebagai pengawas strategi komunikasi kerajaan yang masuk bagian dari penyelidikan.
Dalam pengusutan kasus ini, sudah ditetapkan 18 tersangka. Pihak terkait masih mengejar pihak lain yang diduga terlibat.
Sebelumnya, otoritas Saudi bersikeras Khashoggi mati setelah kunjungannya dari konsulat Saudi di Turki. Padahal, dari berbagai laporan jurnalis Washington Post itu terakhir terlihat beraktivitas di konsulat Saudi, Turki.
Disorot dunia internasional, Saudi pun merespons pengusutan kematian Khashoggi yang diduga tewas karena dimutilasi.