Beritaenam.com, Jakarta – Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha merasakan langsung besarnya pengaruh dukungan simpatisan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terhadap perolehan suaranya.
Pada 2009 saat maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan, dia berhasil mendapatkan 99 ribu suara.
“Apabila tanpa dukungan simpatisan Gus Dur, mungkin jumlah suara saya tak sampai segitu,” kata Tamliha, Kamis (27/9/2018).
Sejak itu dia selalu merawat hubungan dengan para simpatisan Gus Dur tersebut. Hasilnya, pada Pemilu 2014, perolehan suaranya naik menjadi 115 ribu.
Tamliha pun kembali menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Dia yakin pada Pemilu 2019 masih akan mendapatkan dukungan dari simpatisan Gus Dur.
Terkait pengaruh nama besar Gus Dur, Tamliha mencontohkan pada Pemilu 2004. PKB, yang ketika itu masih dipegang Gus Dur, mendapatkan kursi di DPR sebanyak 52. Pada 2009, saat Ketum PKB dijabat Muhaimin Iskandar, partai itu hanya mendapat 27 kursi.
Tamliha pun yakin dukungan keluarga Gus Dur untuk pasangan Jokowi-KH Ma’ruf akan berpengaruh besar. Apalagi saat ini jamaah NU terdata kurang-lebih 90 juta orang.
“Secara struktural (jam’iyyah NU) telah memiliki calon, Rois Aam PBNU KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Dengan dukungan dari keluarga Gus Dur dan pengikutnya, menjadikan dukungan jemaah atau jam’iyyah NU nyaris sempurna kepada pasangan 01 (Jokowi-KH Ma’ruf),” paparnya.
“Ini kesempatan kedua kader NU jadi wapres setelah Hamzah Haz,” lanjutnya.