Mudik lebaran saya sempat mengunjungi kawasan wisata kopeng, kabupaten semarang. Rupanya saya jatuh cinta dengan kawasan puncak nan dingin ini. Ini yang ke 3 kali saya mengunjungi lokasi yang sama, dalam 2 bulan terakhir ini. Selain hawa sejuk pegunungan, saya terpesona dengan alam pemandangannya.
Perjalanan 10 menit dari salatiga, sampailah kami di posisi paling strategis, di gardu pandang. Saya datang pada minggu siang. Suasana ramai, pengunjung duduk-duduk di kawasan itu, beberapa diantaranya mengabadikan moment foto bersama.
Gardu pandang, yang berlokasi di desa cunthel, adalah kawasan strategis. Berada di posisi dimana mata memandang, kita bisa melihat keelokan gunung sindoro sumbing nan gagah dan menawan. Sementara di sisi yang lain ada gunung telomoyo dan gunung gajah.
Diantara dua gunung itu, nampak kejauhan terhampar rawapening yang amat terkenal dan menyimpan cerita bersejarah. Sementara membelakangi pos gardu pandang, terlihat puncak syarief, salah satu pos pendakian puncak gunung merbabu. Desa cunthel menjadi wilayah yang dilewati para pendaki gunung merbabu.
Penduduk desa cunthel, sebagian besar adalah petani sayur mayur, seperti sawi, kentang, baby kailan, dan lainn-lain.
Suatu saat saya ingin punya tempat persinggahan di daerah ini. Bukan hanya itu, ada dorongan untuk bisa berbuat sesuatu, membangun wisata kebun, bersinergi dengan alam dan masyarakatnya yang ramah dan rukun.
Kawasan ini butuh sentuhan khusus orang-orang yang peduli dengan lingkungan. Kepedulian itu merepresentasikan sikap dan perilaku. Menjaga nilai-nilai kearifan lokal tanpa merusak dan mengusik alam dan keelokannya.