Beritaenam.com, Jakarta – Ketua DPW PAN Kalimantan Selatan, Muhidin tak gentar bila harus dipecat partai karena mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ia pun balik menggertak DPP PAN dan menyatakan 200 kader siap ikut dirinya.
“Kalau kader aku, di Kalsel yang sudah terdata lebih dari 200 ribu orang. Mereka bersumpah ikut aku, mereka bilang ‘demi Allah ikut aku’. Kalau aku diberhentikan, Insyaallah dia ikut berhenti juga,” ungkap Muhidin, Senin (10/12/2018).
DPP PAN sudah menyatakan akan menindak Muhidin karena mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi-Ma’ruf pada Minggu (9/12) kemarin. Muhidin tak takut dan tetap pada pendiriannya untuk mendukung pasangan nomor urut 01 itu.
“Anggota ku ini lebih dari 200 ribu orang. Sudah pakai surat ‘ikut Pak Haji Muhidin,” sebutnya.
Muhidin pun balik bertanya ke DPP PAN terkait langkah yang dia putuskan itu. Ia mengaku mendapat amanat dari PAN untuk membesarkan partai di Kalsel. Pilihan mendukung Jokowi-Ma’ruf menurutnya dalam rangka memenuhi amanat itu.
“Jadi apakah harus membesarkan partai atau gimana?” kata Muhidin, seperti di kutip dari detik.com
Seperti diketahui, PAN mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Meski begitu, DPW PAN Kalsel tak mengikuti garis perintah partai dan justru mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi-Ma’ruf.
Waketum PAN Bara Hasibuan menyebut sikap pengurus DPW Kalsel karena realitas politik di wilayah tersebut. Di Kalsel, dukungan Jokowi masih sangat kuat.
Atas manuver DPW PAN Kalsel, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Subianto mempertanyakan komitmen PAN.
Juru debat BPN Prabowo-Sandi, Sodik Mujahid juga membandingkan PAN dengan Partai Demokrat (PD) yang juga bermain ‘dua kaki’ di Koalisi Indonesia Adil dan Makmur tersebut.
“Itu tergantung kesungguhan komitmen PAN kepada koalisi. Apakah akan bersikap tanggung seperti Demokrat atau mau total atau mau pasang ‘kaki dua’,” kata Sodik, Senin (10/12).