Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home Opinion

Kita adalah Santan

Oleh: Dwi Sutarjantono (Penulis/Mind Programmer)

admin by admin
26/04/2020
in Opinion
0
Kita adalah Santan
7
SHARES
103
VIEWS

 

Beritaenam.com —  Pandemi Covid 19 ini mengajarkan banyak hal pada kita. Satu yang saya pahami adalah kita sebagai manusia tak boleh punya “kepemilikan” pada hal-hal yang bersifat duniawi.

Entah itu bisnis, jabatan, pangkat bahkan apa dan siapa pun yang kita cintai.

Hari ini ini saya mendengar sahabat saya bercerita tentang betapa menyesalnya dia tak mampu menyelamatkan nyawa orang yang dianggap dekat dengannya. Ini makin melengkapi entah berapa puluh sudah nyawa yang hilang karena pandemi ini.

Sahabat, kita sedang diuji.

Saat ini Tuhan sedang mencari yang terbaik dan terdalam yang ada dalam diri kita. Kita sedang disadarkan bahwa kita tak pernah benar-benar bisa memiliki sesuatu di dunia ini.

Pekerjaan yang kita cintai bisa hilang begitu saja Perusahaan kita yang besar dan kita banggakan karena punya cabang dimana-mana bisa tak berdaya begitu saja. Kekuasaan kita bisa jadi tak berdaya di hadapan virus Corona.

Sahabat, semua itu bisa jadi karena Tuhan tak suka kita terlalu terikat dengan keduniawian. Karena kita terlalu merasa memiliki yang sebenarnya hanyalah titipan Tuhan. Atau barangkali Tuhan memang sedang mencari kemurnian dalam setiap diri kita. Intisari manfaat kita di dunia ini.

Anda pernah dengar cerita tentang “santan”?

Baiklah saya ceritakan. Untuk bisa mendapatkan santan yang baik. Sebutir buah kelapa harus jatuh dari pohonnya. Keras.

Karena ketinggianpohon kelapa. Setelah dijatuhkan, buah kelapa harus rela dibacok, dijambak dan digunduli.

Sudahkah menjadi santan? Belum.

Buah kelapa yang gundul masih harus dipukul, dibelah dan dicungkil dagingnya.

Lalu daging itu bukan dielus untuk dijadikan santan melainkan harus diparut, digiling hingga hancur lebur. Tetapi santan belum juga kita dapat karena harus diremas-remas dulu hingga keluar sarinya.

Apakah kita sudah menjadi santan dari diri kita?

Apakah kita sudah mengeluarkan santan dalam diri kita?

Jika kita merasa pandemi ini adalah proses perjalanan menjadi santan, maka kita harus yakin kita akan dapat menjalaninya sampai akhir.

Sesakit apapun, semenderita apapun, tetapi kita tahu kita akan menjadi sesuatu yang baik, lebih baik lagi ke depannya.

Lepaskan, ikhlaskan hal yang bersifat duniawi.

Sahabat, percayalah, Tuhan memberikan ujian karena tahu kita pasti bisa melewatinya.

Salam

#dwisutarjantono

Previous Post

Kiat Mendongkrak Semangat

Next Post

Selamatkan Anak dari Paham Radikalisme, Kombes Ngajib Diganjar Penghargaan

admin

admin

Next Post
Selamatkan Anak dari Paham Radikalisme, Kombes Ngajib Diganjar Penghargaan

Selamatkan Anak dari Paham Radikalisme, Kombes Ngajib Diganjar Penghargaan

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan