Beritaenam.com, Jakarta – Waketum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan makeup ala pantomim yang dikenakannya dalam video klip ‘Tangan Besi’ bermakna kesedihan dan keputusasaan masyarakat. PPP menyebut Fadli hanya bisa nyinyir terhadap pemerintah.
“Hal itu makin menunjukkan Fadli Zon kerjanya hanya bisa nyinyir, tak mau melihat realitas terhadap apa yang dilakukan pemerintah salah,” kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) saat dihubungi, Kamis (20/12/2018).
Ia menyebut Fadli juga seharusnya bisa introspeksi diri terkait kinerja DPR. Fadli merupakan Wakil Ketua DPR RI.
“Tak mau introspeksi diri justru lembaga yang dipimpinnnya terpotret kurang baik dari lembaga survei. Sebagai pimpinan DPR, sikap Fadli Zon ini justru semakin membuat masyarakat antipati terhadap DPR, padahal itu bukan sikap institusi tapi sikap pribadi,” ujar Awiek.
Awiek kemudian menyinggung soal komentar Fadli terkait penahanan Habib Bahar bin Smith atas dugaan penganiayaan. Fadli menyebut penahanan itu merupakan kriminalisasi ulama.
“Apalagi ada blunder yang dia sampaikan belakangan ini terkait kasus penganiayaan terhadap anak. Ketika pelakunya diproses hukum dan ditahan malah dibilang kriminalisasi,” kata dia, seperti dilansir dari detik.com
“Sebaiknya buka hati, tidak hanya buka mata dan buka telinga agar bisa lebih bijak melihat fakta di lapangan. Kalau mata hatinya terbuka maka penganiayaan tidak akan disebut kriminalisasi,” lanjut Awiek.
Lagu ‘Tangan Besi’ itu bercerita tentang penguasa yang suka menindas dan mempersekusi. Fadli menjelaskan, makeup ala pantomim yang dipakainya itu merepresentasikan kesedihan rakyat yang kerap diintimidasi dan diadu domba penguasa.
“Make up putih pantomim ini menggambarkan masyarakat atau rakyat yang hopeless, tertekan dan bahkan menangis karena intimidasi dan adu domba penguasa,” kata Fadli.