Beritaenam.com, Jakarta – Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkritisi Kementerian Kominfo soal iklan tentang kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo di bioskop. Cak Imin menyebutkan Kominfo terlalu irit.
Tapi Kominfo menyebutkan iklan itu masuk dalam anggaran program promosi atau komunikasi publik yang disusun pada tahun 2017. Kominfo memang merencanakan anggaran itu tidak terlalu besar.
“Ya kita bekerja berdasarkan program anggaran yang disusun satu tahun sebelumnya, untuk tahun 2018 anggaran atau program sudah disusun dari tahun 2017 kita sesuaikan anggaran promisi atau komunikasi publik dengan anggaran sekian, tidak besar-besar banget, atas dasar itu pilih yang efektif dan efisien,” ujar Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, Jumat (14/9/2018).
Cak Imin juga ingin iklan itu berada di televisi, Ferdinandus mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan hal itu.
Saat ini hanya ada tiga stasiun televisi yang iklan sehingga tidak banyak tidak terlihat banyak orang.
“Walaupun televisi kita ada mungkin tidak banyak dan tidak terlalu sering, tidak terlalu dilihat banyak orang,” kata dia.
“Kami pilih bioskop atas dasar efektif dan efisien karena tidak terlalu besar dan menyasar tepat. Film bioskop lagi bagus tuh, lagi seru iklan diputar film bagus Wiro Sableng yang penonton 1,5 juta dalam minggu kedua ini,” imbuh dia.
Sementara itu, Menkominfo Rudiantara mengatakan pihaknya melakukan pemasangan iklan Jokowi di media konvensional dan media digital. Komposisi pemasangan menyesuaikan target audiens.
“Kominfo melakukan placement baik di media konvensional maupun media baru (digital).
Kombinasinya disesuaikan target audience namun dengan prinsip yang efisien serta optimal,” tutur Rudiantara.
Sebelumnya, Cak Imin menyebutkan iklan tersebut bukan kampanye. Kominfo telah memiliki tugas menyampaikan prestasi dan kinerja pemerintah selama ini. Iklan ‘Bendungan Jokowi’ yang ditayangkan di bioskop menjadi salah satunya.
Kendati demikian, Ketum PKB itu juga mengkritisi Kominfo yang menurutnya terlalu irit.
“Kominfo menurut saya terlalu irit, kan murah itu. Menurut saya, Kominfo cari irit-iritan itu, kalau mau ya di TV (televisi), dong,” katanya, Jumat (14/9).
Diketahui, iklan tersebut memperlihatkan proses pembangunan sejumlah bendungan diikuti dengan testimoni dari seorang petani tentang manfaat dari bendungan itu.
Video lalu ditutup dengan kutipan dari Jokowi diikuti dengan tagar MENUJUINDONESIAMAJU di bawahnya.
Kemudian, muncul logo Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyedia iklan layanan masyarakat.
Sumber: detik.com