beritaenam.com, Jakarta – Ketua KPU Arief Budiman menegaskan hasil hitung cepat (quick count) hanya dijadikan sebuah referensi. KPU akan mengumumkan resmi hasil perhitungan suara yang sah pada 22 Mei 2019.
“Kalau ada quick count, kalau ada yang bikin exit poll, jadikan itu sebuah referensi. Jadikan itu sebagai sebuah informasi. KPU itu mengerjakan pemilu ini real count. Nanti pedomani saja hasil yang diungkapkan KPU,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 17 April 2019.
Arief juga mengatakan apa pun hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang ditetapkan KPU, semua masyarakat harus bisa memercayai.
“Andaikan memang ada bukti yang cukup bahwa hasil itu tidak sesuai dengan yang Anda lihat atau yang Anda yakini, ruang untuk mengajukan sengketa itu sudah disediakan, bisa diselesaikan di MK,” kata Arief.
Menurutnya, proses pemilu dilakukan secara transparan. Salah satunya dengan mengundang pemantau asing untuk melihat dan menilai langsung proses pemungutan suara yang dilakukan hari ini dengan mengunjungi beberapa TPS.
Selain itu, kata Arief, berbagai informasi juga kerap dibeberkan agar masyarakat mengetahui proses Pemilu Serentak 2019.
“Proses ini kami lakukan secara transparan, kita lihat begitu banyak pemantau yang mau melihat proses pemilu. Maka kalau ada problem, kalau ada catatan, silakan disampaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Enggak usah lagi ribut, enggak usah lagi menyelesaikan di jalan-jalan. Ruang untuk menyelesaikan permasalahan sudah disediakan oleh lembaga-lembaga,” tandasnya.
Seperti diketahui, lembaga survei Indikator Politik merilis hasil hitung cepat untuk pilpres yakni pasangan calon Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin mendapat 55,70% suara, sedangkan Prabowo-Sandi 44,30% dengan suara masuk 54,54% pada pukul 15.45 WIB.
Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) mengimbau masyarakat agar tidak menyikapi hasil hitung cepat secara berlebihan.
“Mari kita menyikapi hasil survei itu dengan tidak berlebih-an sebagaimana kita lihat tadi tidak ada euforia apa pun ya. Pak Jokowi, teman-teman di TKN, tidak ada euforia apa pun. Semua bersyukur melihat hasil survei itu dengan penuh kesyukuran,” ujarnya.
Menurut TGB, lembaga survei yang merilis hasil penghitungan cepat tersebut kredibel, dan berdasarkan hasilnya tidak terdapat perolehan yang berbeda signifikan. Ia juga berharap agar hasil penghitungan cepat ini akan sesuai dengan hasil resmi dari KPU nantinya.
“Saya pikir semua lembaga kredibel ya, yang melakukan quick count itu kan sepakat ya bahwa pasangan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin itu menang. Cuma hasilnya kan ada yang 53, ada 54, 55. Jadi kami punya keyakinan insya Allah mudah-mudahan hasil real count dari KPU itu sesuai dengan quick count sebagaimana pada pemilu-pemilu sebelumnya,” terang TGB.