[ad_1]
07 Oktober 2020 by Ade Wismoyo
Najwa Shihab dan perwakilan Relawan Jokowi | www.kompas.tv
Polda Metro Jaya arahkan Relawan Jokowi untuk bawa persoalan ini ke Dewan Pers.
Sayangnya, laporan yang dilayangkan pada Selasa (06/10/2020) tersebut ditolak oleh pihak kepolisian. Pelapor diminta untuk membawa perkara tersebut kepada Dewan Pers yang dianggap lebih berwenang menuntaskan apa yang dipermasalahkan oleh Relawan Jokowi Bersatu. Sedangkan Najwa Sihab yang dalam hal ini berkedudukan sebagai terlapor justru mendapat banyak dukungan dari warganet yang menyampaikan support di dunia maya.
BACA JUGA: Wawancarai Kursi Kosong, Najwa Shihab Akan Dipolisikan
Laporan Relawan Jokowi ditolak
Silvia Dewi Soembarto | bali.tribunnews.com
“Itu menyangkut cyber bulliying di mana narasumber tidak hadir itu hak narasumber. Tidak ada kewajiban untuk Menteri Terawan hadir untuk memberikan statement,” kata Silvia dikutip dari Kompas.com.
“(Nomor LP) Belum. Karena dari SPKT kami dipindahkan ke Cyber terus kami diarahkan konsultasi ke Dewan Pers. Jadi harus sesuai dengan Undang-undang tentang Pers,” ujar Silvia dikutip dari Kompas.com.
BACA JUGA: Ikut Rayakan Boyfriend Day, Prilly Latuconsina Unggah Foto Mesra bersama Reza Rahardian
Najwa disebut tak langgar kode etik
Najwa Shihab | jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com
“Dewan Pers melihat fenomena Nana (Najwa) mewawancarai kursi kosong ya bagian dari kreativitas untuk menarik perhatian audiens. Nothing more,” ungkap Jauhar dikutip dari Republika.co.id.
“Saya rasa tidak ada Pasal dari KEJ yang dilanggar Nana,” ujar Jauhar.
BACA JUGA: Jedar Tuai Cibiran Usai Unggah Foto Ciuman dengan Sang Anak
Relawan Jokowi disebut terkesan mengkriminalisasi tindakan Najwa
Najwa Shihab | prfmnews.pikiran-rakyat.com
“Ini kan urusannya berkaitan dengan konten jurnalisme, yang seyogianya lah untuk diselesaikan di Dewan Pers. Kalau dibawa ke Polisi, terkesan mengkriminalisasi. Kan ada UU Pers No. 40/1999,” jelas Jauhar.
“Yang ngelaporin itu kurang kerjaan. Masa, sindiran terhadap tokoh publik dikriminalkan,” pungkas Jauhar dikutip dari Republika.co.id.
Banjir dukungan warganet
Menanggapi adanya laporan yang menyeret namanya, Najwa Shihab membuat sebuah unggahan di Instagram sambil menyampaikan pendapatnya. Jurnalis yang terkenal pemberani dan cerdas ini mengaku siap untuk memberikan keterangan terkait laporan tersebut.
“Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers. Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu,” tulis Najwa.
Wanita yang akrab disapa Nana itu pun mendapat banyak dukungan dari para warganet. Mulai dari rekan sesama jurnalis, influencer, dan motivator ternama memberikan dukungan untuk Najwa.
“Semangat terus mbak @najwashihab! Please stay brave and truthful di tengah demokrasi kita yang berjalan mundur perlahan tapi pasti,” tulis jurnalis Rory Asyari.
“Maju Kakkk,” tulis Youtuber Jerome Polin.
“Semangat Mba @najwashihab. You will always have my support,” tulis motivator Merry Riana.
Dalam unggahan tersebut, Najwa Shihab juga membeberkan beberapa contoh seorang jurnalis mewawancarai kursi kosong sebagai ganti narasumber yang tak hadir. Meskipun baru pertama terjadi di dunia jurnalisme dan pertelevisian Indonesia, wawancara kursi kosong sudah sering terjadi di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris.
[ad_2]
Source link