beritaenam.com – Gunung Merapi meluncurkan satu guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 900 meter. Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui CCTV selama Kamis (4/4) pukul 18.00 WIB sampai Jumat pukul 06.00 WIB.
Lewat akun Twitter resminya, BPPTKG juga menyatakan bahwa selama Jumat pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, terekam tujuh gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm selama 16-68 detik.
Sepanjang periode itu, kawah mengeluarkan asap tebal berwarna putih dengan tinggi 400 meter di atas puncak Merapi. Cuaca di gunung itu berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut dengan suhu udara 15-21 derajat celsius, kelembaban udara 75-97 persen, dan tekanan udara 628-689 mmHg.
Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas yang jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya, dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, lewat media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.