Beritaenam.com, Jakarta – Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin mengungguli suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di seluruh pulau Indonesia.
“Kita bagi pertarungan di pulau besar, kita bagi Indonesia jadi pulau yang ada,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di gedung Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).
Ardian menjelaskan secara umum pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul di seluruh pulau besar di Indonesia dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Di Jawa, Jokowi menang 52,6 persen.
“Jawa secara populasi pemilih ada 56,7 persen. Ini gabungan Jabar, Jateng, Jatim, Banten, hingga DKI. Sejauh ini di Jawa masih dikuasai Jokowi-Ma’ruf,” ujarnya.
Dalam survei LSI Denny JA, Jokowi unggul di Jawa dengan angka 52,6 persen. Sementara Prabowo 25,9 persen.
Selain Jawa, pulau lainnya yang dijadikan sampel survei yakni di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, Bali dan Nusa Tenggara. Di Sumatera, Jokowi menang tipis atas suara dukungan Prabowo.
“Di Sumatera juga masih unggul tapi keunggulan tipis. Dari semua pulau dikuasai Jokowi-Ma”ruf tapi Sumatera, meliputi Aceh sampai Lampung, memang pertarungan di sini ketat dibanding pulau lain,” paparnya.
Di Kalimantan pasangan Jokowi-Maruf unggul 61,4 persen dari Prabowo Sandiaga yang hanya punya suara 30 persen dari 5,8 persen basis pemilih di sana.
Di Sulawesi, Jokowi unggul 58,9 persen. Prabowo 26,7 persen dari 7,5 persen basis suara. Di Maluku dan Papua ada 4,2 persen basis suara. Dari survei LSI Denny JA, Jokowi menang telak 76,0 persen dari Prabowo yang hanya 12,0 persen.
Sementara itu untuk Bali dan Nusa Tenggara, Jokowi unggul dengan dukungan 50 persen, Prabowo 35 persen dari basis pemilih 5,0 persen.
“Dari data ini di 6 pulau Jokowi unggul tapi keunggulannya relatif besar, kecuali di Sumatera yang unggul tipis,” papar Ardian.
Survei tersebut dilakukan per 14-22 September 2018. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah 1.200 orang di 34 Provinsi se-Indoneisa.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Margin of erornya 2,9 persen.