Beritaenam.com, Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA memprediksi PDIP menang Pemilu 2019. Jika prediksi itu tepat, maka PDIP jadi partai yang menang dua kali berturut-turut setelah reformasi.
“Ada 3 perubahan penting, pertama PDIP potensial partai pertama memenangi pemilu dua kali berturut-turut di era reformasi. Tidak ada pemilu satupun yang bisa memenangi pemilu dua kali berturut-turut. Itu potensinya ada di PDIP,” ujar peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di gedung Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2018).
Survei itu dilakukan dengan metodologi survei Multistage Random Sampling sejak 12-19 Agustus 2018 dengan jumlah 1.200 responden.
Wawancara dilakukan tatap muka, margin error lebih kurang 2,9 persen. Pertanyaan yang diajukan kepada responden yaitu, jika ‘Pemilu dilakukan hari ini, partai apa yang akan dipilih?’.
LSI mengajukan pilihan partai politik yang akan dipilih responden dalam pemilu legislatif. Lalu PDIP menjadi partai yang dipilih terbanyak dengan perolehan suara 24,8%.
“PDIP berpotensi mematahkan kutukan juara bertahan secara dua kali berturut-turut. Ibarat dalam sepak bola PDIP itu Real Madrid yang menjadi liga champion berturut-turut,” ucapnya.
PDIP adalah pemenang Pileg 2014 lalu. PDIP juga pernah memenangi Pemilu 1999, namun di periode berikutnya tidak menduduki peringkat pertama.
Perubahan kedua, partai Gerindra berpotensi menjadi pemenang kedua setelah PDIP. Perolehan suara responden yang memilih Gerindra sebesar 13,1 %.
“Gerindra potensial menjadi partai pertama yang runner up di luar PDIP dan Golkar. Fakta pemilu, sejak reformasi selalu PDIP dan Golkar yang mengisi posisi pertama dan kedua,” ucap Adjie.
Kemudian posisi ketiga diisi oleh partai Golkar dengan perolehan suara 11,3%. Kali ini partai Golkar terancam tidak masuk dua besar pemenangan pemilu untuk pertama kalinya.
“Golkar terancam hanya menjadi partai papang tengah. Kita lihat di sini Golkar berada di 11,3%,” ungkap Adjie.
Meski begitu, Adjie mengatakan partai Golkar masih berada di ambang batas. Golkar bisa berada di partai papan atas atau papan tengah tergantung dari perubahan dan pergerakannya.
“Golkar masih di ambang batas, bisa jadi papan atas, dan bisa jadi papan tengah. Kalau Gerindra memang masih 13,1%, artinya belum mencapai lewat 50%. Oleh karena itu harus ada perubahan dan pergerakan partai Golkar,” tutupnya.
Berikut hasil survei LSI untuk Pileg 2019:
1. PDIP: 24,8%
2. Gerindra: 13,1%
3. Golkar: 11,3%
4. PKB: 6,7%
5. Partai Demokrat: 5,2%
6. PKS: 3,9%
7. PPP: 3,2%
8. NasDem: 2,2%
9. Perindo: 1,7%
10. PAN: 1,4%
11. Hanura: 0,6%
12. PBB: 0,2%
13. PSI: 0,2%
14. Berkarya: 0,1%
15. Partai Garuda: 0,1%
16. PKPI: 0,1%
17. Tidak Tahu/Tidak Jawab/Belum Memutuskan: 25,2%