beritaenam.com, Jakarta – Jangan mengaku musisi dan penyanyi kalau belum memiliki album. Karena album menurut Rian D Masiv membuat album membutuhkan perjuangan yang lumayan berat
“Buat saya album itu seperti ijasah kita sebagai musisi, makanya jangan mengaku sebagai musisi kalau belum memiliki album ” ujar Rian saat launching Peymusik &Bearing Session Album ke 6 di Indozone Park Patal Senayan, Jakarta Selatan Kamis (2/5).
Rian menjelaskan sebelum album diproduksi personil D Masiv, menyodorkan 36 lagu kepada Produser Musica studio, ibu Acin.
“Sebenarnya lagu-lagu untuk album ke 6 sudah lama siap, hanya karena kondisi industri musik lagi tidak menentu, jadi baru hari ini bisa diluncurkan,” ujar Rian.
Album ke-6 mereka yang bertajuk Love Album atau Album Cinta. Album ini diklaim sebagai album D’MASIV dengan produksi termahal karena melibatkan berbagai musisi dan genre. Berkolaborasi dengan Peymusik, band asal Ciledug ini hadirkan persembahan cinta untuk para pendengarnya.
Band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini selalu mengemas karyanya dengan apik.
Dalam kelima album mereka sebelumnya, lagu yang dihadirkan D’MASIV banyak menginspirasi dan memberikan semangat bagi pendengar. Sebut saja contohnya seperti lagu Jangan Menyerah, Damai, Mohon Ampun Aku, Esok ‘kan Bahagia dan lagu-lagu lainnya.
Besarnya dukungan dan cinta dari Musica Studio’s, massivers dan kini ditambah dengan hadirnya Peymusik, membuat D’MASIV ingin kembali memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik tanah air.
“Kita selalu kasih energi yang beda dan selalu baru. Di setiap albumnya merasa seperti band baru lagi pengerjaan musiknya, aransemen lirik lagunya. Kalo buat kita, album yang kita kerjakan di tahun ini sangat berarti, karena di tengah serangan digital musik kita masih merilis album fisik, walaupun ada bentuk digital karena Peymusik bergerak,” ujar Rian.
Rian sebagai leader D’MASIV pun memaknai album ke-6 ini sebagai ungkapan syukur D’MASIV, karena tidaklah mudah bagi sebuah band untuk bertahan di industri musik selama sebelas tahun dengan personil yang sama, di tengah banyaknya band atau musisi baru yang berdatangan.
“Sejak album pertama kita berkarya, bikin lagu baru tidak kemakan sama nostalgia, jadi karyanya gak itu itu saja lagunya. Dan buat kita itu sehat berkarya, padahal godaan untuk kanan-kiri banyak, tapi kita tetap lurus saja terus bermusik, Insya Allah sampai tua. Jadi maknanya buat kita dalam banget, sampai susah diungkapkan karena terlalu berarti dan akan jadi jembatan kita untuk hal yang lebih besar lagi, karena kita yakin kita masih punya jalan yang lebih panjang dan besar,” ungkapnya.
Hal lainnya yang berbeda di album kali ini adalah cover albumnya yang berupa gambar seluruh personil D’MASIV dengan sketch pinsil di atas kayu. Selain itu cover bagian dalamnya pun berupa foto semua personil D’MASIV di depan gedung Musica.
“Kita buat cover foto di depan gedung Musica ini pun berharap akan jadi memori kenangan buat kita dan suatu saat orang akan foto di depan ini karena foto ini. Kita terisnpirasi banyak idola kita layaknya The Beatless di zebra cross depan studio di Abbey Road. D’MASIV ingin Musica Studio jadi satu tempat ikonik atau bersejarah dan harusnya bisa menjadi museum, tempat wisata dan intinya bentuk penghormatan. Mungkin kesannya sederhana tapi maknanya dalam banget, jadi kayak ini kita merasa kita bukan apa-apa tanpa Musica, jadi ini bentuk penghormatan kita” papar Rian.
Bersamaan dengan peluncuran album ke-6 D’MASIV ini, Peymusik, sebuah aplikasi karya anak bangsa juga melakukan soft launching di Indozone Park.
Triando Frima, Product Manager Peymusik mengatakan, Peymusik dirancang sebagai one stop music platform, di mana pengguna tidak hanya bisa menikmati musik-musik terbaik Indonesia secara streaming, tetapi juga bisa mengenal lebih dekat para musisi, belajar dan mencari inspirasi dari orang-orang di balik industri musik, menonton konser musik secara live dan banyak lagi.
Dengan mengusung tagline “mendukung musik Indonesia, mendidik bangsa”, Peymusik ingin mendekatkan para penggiat musik dengan para penikmat musik.
“Kami percaya bahwa musik punya kekuatan untuk memengaruhi manusia, dan kami ingin menggunakan kekuatan musik itu untuk menyebarkan semangat yang positif, yang bernilai edukatif, yang bisa mengubah orang menjadi lebih baik”, jelas Adrianto Priyo, Direktur Peymusik.
Untuk sekarang, Peymusik tengah mempersiapkan kerjasama dengan berbagai pihak yang akan menjadi pengisi konten di platform baru ini. Sementara ini, versi beta Peymusik dapat diakses melalui www.peymusik.id
Rian menjelaskan, adanya kerjasama dengan Peymusik karena mereka punya visi-misi ingin mengedukasi Indonesia dengan musik.
“Musik itu bisa menjadi salah satu cara kita belajar, bisa menginspirasi dan mengubah mindset. Orang yang tadinya gampang sedih, dengar lagu jadi semangat lagi. Kekuatan lagu luar biasa. Ketika punya visi dan misi seperti itu kita tertarik dan mereka sangat hargai kita, akhirnya mereka membeli album fisik D’MASIV 200 ribu copy. Mereka seyakin itu dengan album kita karena menurut mereka image kita bagus, bisa inspirasi banyak orang. Mereka yakin di industri ini serta misi dan harapan memajukan industri musik tanah air,” ungkapnya.
Rian pun menegaskan adanya kerjasama ini bakal menjadi satu gebrakan baru. Peymusik dengan digital platformnya bisa memberikan hal baru lagi karena selama ini digital platform selalu dikuasai perusahaan asing dan ini asli Indonesia harusnya bisa bagus. (Buyil)