beritaenam.com – Kini tenologi semakin modern dan memberikan dampak baik bagi dunia kesehatan, salah satunya yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer.
Menurut para ilmuwan, tak lama lagi smartphone akan bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit Alzheimer hingga 30 tahun sebelum gejala muncul.
Mengutip New York Post, Jumat (24/5/2019), tes digital baru ini dilaporkan 90 persen akurat. Sementara tingkat akurasi dari metode dasar yang dipakai saat ini, yakni melalui pertanyaan, pena, dan kertas, hanya mencapai 50 persen.
Tes digital yang diciptakan untuk mendeteksi Alzheimer menggunakan headset realitas-virtual untuk memeriksa daya ingat tentang arah, keterampilan pertama yang diserang oleh Alzheimer dan penyakit terkait demensia lainnya.
Para ahli mengatakan, lima tahun lagi smartphone dan gawai seperti Fitbits dapat melakukan pemeriksaan serupa.
“Kami tidak ingin terus menggunakan metode tanya-jawab, yang tidak selalu berhasil,” kata Dennis Chan dari Universitas Cambridge, yang mengembangkan teknik itu untuk memeriksa 86 pasien lansia.
“Navigasi adalah hal pertama yang terpengaruh. Apakah Anda mulai mengambil rute yang berbeda atau mondar-mandir di tempat yang sama? Ini pertanda awal. Anda tidak dapat menyembunyikan demensia dari tes ini. Dalam lima tahun ke depan, kita harus bisa melakukannya dengan smartphone,” tambahnya.
Meski tak ada obatnya, menurut pakar, gejala Alzheimer bisa diredakan dengan beberapa obat.
“Dokter bisa melakukan intervensi dini melalui saran yang berhubungan dengan gaya hidup untuk mengurangi kemungkinan makin parahnya penyakit. Jika setelah diidentifikasi, obat kemungkinan cocok, pasien bisa memulai pengobatan,” ujar Dr Chan.
Jadi metode smartphone mendeteksi alzheimer hanya 50 persen akurat untuk saat ini, pasien harus tetap memeriksakan penyakitnya ke dokter.