Beritaenam.com, Jakarta – Calon Wakil Presiden nomor urut satu Ma’ruf Amin ikut menanggapi janji kampanye Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yang ingin menyetop impor. Ma’ruf pun pesismitis jika keran impor bisa dihentikan bila pasokan kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia masih langka.
“Saya kira impor itu kalau yang masih kurang dan kita butuh ya impor tapi tidak berlebihan kan. Jadi harus seimbang saja,” ujar Ma’ruf di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (6/11/2018).
Meski demikian, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia menilai masih sulit jika Indonesia tidak melakukan impor. Sebab kata Ma’ruf, masih banyak bahan baku yang tidak ada di Indonesia.
“Ya saya kira kalau kita masih sulit ya (untuk tidak impor), kita kan masih banyak perlu untuk bahan baku yang masih belum kita,” kata dia.
Namun impor yang dilakukan kata Ma’ruf seharusnya tidak berlebihan. “Tapi jangan berlebihan kalau yang tidak perlu terus impor gitu saja,” kata dia.
Jika terpilih di Pilpres 2019, Maruf berjanji dirinya dan Jokowi akan memperkuat ekspor di bidang pertanian, agar Indonesia bisa mengekspor barang-barang kebutuhan pokok ke luar negeri.
“Ya penguatan kedaulatan pangan. Pertanianya diperkuat, berasnya, kebutuhan pokok lain, jagungnya kalau bisa sampai bisa ekspor,” tandasnya.
Sebelumnya, Calon Presiden Prabowo Subianto berjanji akan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri. Janji Prabowo itu akan dilakukannya dengan cara menyetop seluruh transaksi impor.
“Saya bersaksi di sini kalau Insya Allah saya menerima amanah rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan impor apa-apa Saudara-saudara sekalian!” tegas Prabowo dalam deklarasi dukungan Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Koppasandi) di GOR Soemantri, Jakarta, Minggu (4/11/2018).