Beritaenam.com, Jakarta – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin, menceritakan awal mula dipinang mendampingi Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Sebenarnya, kata Ma’ruf, dirinya sempat menolak. Selain karena usia, dia juga nyaman menjadi Rais Aam PBNU.
“Sudah tua mau jadi calon wakil presiden, saya sebenarnya tidak mau, saya lebih nyaman jadi Rais Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia,” ucap Ma’ruf.
Hal itu disampaikannya Ma’ruf saat memberikan kata sambutan dalam acara peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (13/11) malam.
Meskipun pada akhirnya dia memberanikan diri setelah mendapat banyak masukan dari pihak. Serta dorongan dari para ulama.
“Tapi didorong oleh banyak pihak, oleh banyak para ulama-ulama,” kata Ma’ruf.
Akan tetapi, ada sosok yang menginspirasinya, sehingga mantap mendampingi Jokowi dan mengarungi perjalanan di Pemilu 2019. Yakni Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang membuatnya percaya diri.
“Mahathir saja masih siap menjadi Perdana Menteri. Saya yang masih lebih muda, harus siap jadi Wakil Presiden. Mudah-mudahan bisa bertugas dan membangun, menyiapkan, menguatkan, membuat landasan yang kuat. Supaya (Indonesia) 2024 bisa lepas landas,” ungkap Ma’ruf.