Beritaenam.com — Berbagai ahli kesehatan baik nasional maupun internasional berpendapat, bahwa pandemi Covid-19 berakhir dalam kurun waktu yang tak sebentar.
Karenanya, dunia tengah mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan Covid-19. Berbagai negara melakukan inovasi untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal life.
Sebab, tidak mungkin untuk terus menerus melakukan pembatasan secara ketat apalagi lockdown, yang juga memberikan dampak negatif bagi kesehatan, ekonomi, psikologi sosial dan lain-lain.
Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat memberikan sambutan pada gelaran penganugerahan pemenang lomba inovasi daerah, dalam penyiapan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19, di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri, Senin (22/6/2020).
Sebagai sesuatu yang baru, kata Mendagri, tatanan ini memerlukan tahap pengenalan atau pra kondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi.
“Pra kondisi ini dilakukan dengan membuat protokol kesehatan di berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi,” ujar Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Oleh karena itu, Kemendagri bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, BNPB, BNPP, serta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, berinisiatif mengadakan lomba antardaerah untuk membuat protokol kesehatan Covid-19 dan simulasinya di 7 sektor kehidupan.
Sektor tersebut meliputi pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transpotasi publik, dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).
“Agar adil maka lomba diadakan dengan membagi empat klaster Pemda, yaitu antarprovinsi, antarkota, antarkabupaten, dan antarkabupaten perbatasan atau tertinggal,” ujar Mendagri.
Semua Pemda, lanjut Mendagri, bebas mengikuti lomba dengan membuat video dengan durasi maksimal 1,5 menit yang menggambarkan protokol kesehatan dan simulasi di sektor yang dipertandingkan. Pemda bebas memilih untuk mengikuti sektor mana saja.
Bahkan, mereka dapat mengirim video di semua sektor yang dilombakan. “Untuk membuat video tersebut tentunya Pemda harus menyusun protokol kesehatan dengan melibatkan ahli kesehatan dan bekerja sama dengan stakeholder yang digarapnya seperti operator pasar tradisional, hotel, restoran, dan sebagainya,” kata Mendagri.
Mendagri menyebutkan, video para pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa termasuk media sosial, sebagai model bagi Pemda lain, serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tatanan baru yang produktif dan aman dari bahaya Covid-19.
Selain mendapat piagam penghargaan, setiap pemenang diberikan Dana Insentif Daerah (DID) dengan nominal beragam.
Untuk pemenang pertama di setiap kategori dan setiap klaster, daerah diberikan DID sebesar Rp 3 miliar, pemenang kedua Rp 2 miliar, dan pemenang ketiga Rp 1 miliar. Sehingga total pemenang berjumlah 84, terdiri atas Pemenang I, Pemenang II dan Pemenang III pada 7 sektor dan 4 klaster Pemda dengan total hadiah DID Rp 168 miliar.
Mendagri Tito Karnavian menyebutkan, video para pemenang akan disosialisasikan ke publik melalui media massa termasuk media sosial, sebagai model bagi Pemda lain, serta memberikan kesadaran masyarakat untuk berinovasi dan beradaptasi dengan tatanan baru yang produktif dan aman dari bahaya Covid-19.
Berikut adalah daftar pemda peraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID:
A. Sektor Transportasi Umum
Klaster Provinsi:
1. Jawa Timur
2. Bali
3. Kalimantan Tengah
Klaster Kota
1. Bengkulu
2. Banda Aceh
3. Semarang
Klaster Kabupaten
1. Sintang
2. Tegal
3. Tapanuli Utara
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Jayawijaya
2. Seram Bagian Barat
3. Kepulauan Sula
B. Sektor Tempat Wisata
Klaster Provinsi
1. Jawa Tengah
2. Jawa Timur
3. Sulawesi Selatan
Klaster Kota
1. Semarang
2. Bogor
3. Pare-pare
Klaster Kabupaten
1. Sintang
2. Gunung Kidul
3. Trenggalek
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Sigi
2. Rote Ndao
3. Seram Bagian Barat
C. Sektor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Klaster Provinsi
1. Sulawesi Tengah
2. Kalimantan Utara
3. Jawa Tengah
Klaster Kota
1. Bekasi
2. Bandung
3. Surabaya
Klaster Kabupaten
1. Trenggalek
2. Sinjai
3. Situbondo
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Nias
2. Seram Bagian Barat
3. Sumba Barat
D. Sektor Hotel
Klaster Provinsi
1. Jambi
2. Kalimantan Utara
3. Sulawesi Selatan
Klaster Kota
1. Pekanbaru
2. Surabaya
3. Semarang
Klaster Kabupaten
1. Trenggalek
2. Kebumen
3. Sintang
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Sumba Barat Daya
2. Seram Bagian Barat
3. Tojo Una-una
E. Sektor Restoran
Klaster Provinsi
1. Lampung
2. D.I. Yogyakarta
3. Jambi
Klaster Kota
1. Bogor
2. Tangerang
3. Jambi
Klaster Kabupaten
1. Trenggalek
2. Tabalong
3. Lumajang
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Sumba Barat Daya
2. Sumba Barat
3. Seram Bagian Barat
F. Sektor Pasar Modern
Klaster Provinsi
1. Jawa Timur
2. Lampung
3. D.I. Yogyakarta
Klaster Kota
1. Bogor
2. Sukabumi
3. Semarang
Klaster Kabupaten
1. Aceh Tamiang
2. Kebumen
3. Tulungagung
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Seram Bagian Barat
2. Belu
3. Nias
G. Sektor Pasar Tradisional
Klaster Provinsi
1. Bali
2. Sulawesi Selatan
3. Lampung
Klaster Kota
1. Bogor
2. Semarang
3. Palembang
Klaster Kabupaten
1. Banyumas
2. Lumajang
3. Semarang
Klaster Kabupaten Tertinggal
1. Limbata
2. Seram Bagian Barat
3. Pesisir Barat
Wakil Presiden Apresiasi Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru yang digelar Kemendagri