beritaenam.com, Jakarta – Kementerian Informasi dan Komunikasi mencatat ada 771 hoax dari Agustus 2018 sampai Februari 2019. Jumlah hoax semakin meningkat tiap bulan.
“Hoax meningkat cepat dari Agustus 2018 ada 771 hoax,” ucap Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara dalam seminar ‘Melawan Hoax untuk Menciptakan Pemilu yang Aman’ di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Sementara pada bulan Januari 2019 saja, Rudiantara memaparkan ada 174 hoax. Angka itu meningkat pada bulan Februari 2019 dengan 353 hoax.
Menurut Rudiantara, kebanyakan hoax bertema politik. Tema itu tumbuh subur karena saat ini sedang masa Pemilu.
“Hoax itu isinya apa? Paling banyak politik, 23 persen atau 181 (hoax), pemerintah ada 119. Jangan lah kita pesta politik (pemilu) tapi kelakuannya tidak seperti pesta politik,” ucap Rudiantara.
Kemenkominfo melakukan penilaian terhadap informasi yang tersebar di internet. Hasil penilaian itu dipublikasikan di stophoax.id
“Kami lakukan tindakan di dunia maya. Kami profiling, memberikan informasi kepada publik, beri stempel hoax. Kalau restoran ada menu of the day, kalau kami ada hoax of the day, bisa dilihat di stophoax.id,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo prihatin setelah mendengar data dari Rudiantara. Dia berpesan kepada peserta seminar untuk berhati-hati.
“Berdasarkan data yang disampaikan Pak Menteri, ini mengkhawatirkan. Hati-hati! Ini waktunya untuk waspada dan jangan terlampau percaya apa yang disampaikan tokoh politik yang mengusung tokoh tertentu. Figur yang dukung pasangan A, dulu dia maki-maki, sekarang dia puji-puji,” ucap Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo dalam acara yang sama.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, polisi sudah turun ke masyarakat meminta untuk menyaring informasi sebelum dibagikan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga memerintahkan kepada Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek untuk hadir di masyarakat memberikan imbauan dan menjaga keamanan.
“Kami lakukan imbauan agar tidak percaya hoax atau informasi yang membingungkan. Bahasanya, saring dulu sebelum bagikan,” ujar Iqbal.