Beritaenam.com – Seruan agar Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman bertanggung jawab atas kematian jurnalis Jamal Khashoggi masih terus digaungkan. Pangeran bin Salman disebut-sebut sebagai dalang dari pembunuhan Khashoggi, namun klaim tersebut dibantah oleh pihak Saudi.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan agar publik tidak memberikan asumsi apapun kepada Pangeran bin Salman.
Dia mengingatkan bahwa memberi kritikan kepada Pangeran bin Salman maupun ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud adalah “garis merah” yang tak boleh dilanggar.
“Di Arab Saudi, kepemimpinan kami adalah sebuah garis merah. Penjaga dua masjid suci (Raja Salman) dan Putra Mahkota adalah garis merah,” kata Jubeir dalam wawancara dengan BBC seperti dilansir Asiaone, Kamis (22/11).
“Mereka mewakili setiap warga negara Saudi dan setiap warga negara Saudi mewakili mereka. Dan kami tidak akan mentolerir diskusi apa pun yang meremehkan raja kami atau putra mahkota kami,” tegas Jubeir.
Jubeir bersikeras bahwa Pangeran Muhammad tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi seperti yang dituduhkan banyak pihak.
“Kami sudah nyatakan hal itu dengan sangat jelas. Kami memiliki penyelidikan yang sedang berlangsung dan kami akan menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini,” katanya.
Dia juga meminta Turki untuk hadir dengan semua bukti-bukti terkait pembunuhan Khashoggi, dan berhenti membocorkan informasi.
Sebabnya, Menteri Luar Negeri Turki mengatakan pembunuhan itu adalah “operasi nakal” oleh perwira intelijen Saudi.
Pernyataan Jubeir itu keluar setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji Saudi karena sebagai negara penghasil minyak terbesar di dunia yang telah bersikap sangat responsif terhadap permintaan Trump untuk menjaga harga minyak pada tingkat yang wajar bagi Amerika.