Beritaenam.com — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menegaskan pentingnya peran civitas academica dalam memperkuat implementasi reformasi birokrasi yang berdampak di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Anas menyampaikan harapannya agar kampus-kampus dapat mendorong pemerintah daerah di wilayahnya untuk sukses menjalankan program-program yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kita berharap kampus-kampus dapat mendorong penerapan birokrasi berdampak di pemerintah daerah, sehingga hasil kerja birokrasi bisa langsung menyentuh masyarakat,” ujar Anas setelah menghadiri acara Sapa ASN di ITS, Senin (2/9).
Kementerian PANRB saat ini sedang mengembangkan program reformasi birokrasi tematik (RB Tematik) sebagai langkah inovatif untuk memenuhi harapan masyarakat terhadap birokrasi yang lebih berdampak. RB Tematik ini berfokus pada empat prioritas utama: pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi pemerintahan, dan peningkatan belanja produk dalam negeri.
Untuk mendukung langkah ini, pemerintah mengandalkan Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang bertujuan menjaga keterpaduan dan keselarasan dalam penerapan digitalisasi. Transformasi digital menjadi strategi utama dalam percepatan pencapaian birokrasi kelas dunia, sejalan dengan visi Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Anas juga menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo, SPBE tidak harus menambah aplikasi baru. Ia menyarankan agar aplikasi yang ada diintegrasikan dengan baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kampus seperti ITS bisa membantu pemerintah daerah dalam mengintegrasikan aplikasi yang ada, sehingga belanja teknologi dan aplikasi benar-benar memberikan dampak nyata bagi rakyat, bukan sekadar menambah kerumitan,” jelas Anas.
Selain itu, Anas juga membagikan arahan terkait kebijakan pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2024. Fokus utama pengadaan CASN tahun depan adalah pada tenaga guru dan tenaga kesehatan sebagai pelayanan dasar, serta upaya menyelesaikan permasalahan tenaga non-ASN. Anas juga menekankan pentingnya rekrutmen talenta baru melalui seleksi CPNS, serta pengurangan rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Dalam kesempatan yang sama, Anas juga menyampaikan perkembangan terbaru terkait tata kelola jabatan fungsional dosen. Kementerian PANRB telah memproses beberapa usulan dan melakukan sinkronisasi ketentuan karier dosen dalam Undang-Undang Guru dan Dosen, termasuk memberikan penghargaan bagi dosen yang ditugaskan di daerah khusus.
Rektor ITS, Bambang Pramujati, menyambut baik kunjungan Menteri PANRB. Ia berharap pertemuan ini dapat memberikan semangat baru dan dampak positif bagi seluruh civitas academica ITS. “Semoga saran dan masukan dari Pak Menteri serta jajaran dapat menjadi inspirasi bagi kami,” ujar Bambang menutup pertemuan.
Dengan kolaborasi ini, diharapkan kampus-kampus di Indonesia dapat menjadi motor penggerak bagi suksesnya reformasi birokrasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.