beritaenam.com, Jakarta – Perseteruan antara Partai Demokrat dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi kian panas. Merasa disudutkan, Partai Demokrat menyerang balik tim pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.
Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menantang buka-bukaan BPN terkait pernyataan Prabowo ketika bertakziah di rumah Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6/2019) lalu. Ucapan Prabowo, kata Ferdinand bisa membuat gempar jika dibuka.
“Bagaimana kalau kami buka pembicaraan antara Pak SBY dan Pak Prabowo kemarin itu di sana. Ketika Pak SBY menanyakan ke Pak Prabowo bagaimana ke depan. Kalau kami buka ke publik tentang jawaban Pak Prabowo, apakah Prabowo sudah siap kalau kami buka pembicaraan itu?,” kata Ferdinand, Minggu (9/6/2019).
Ferdinand enggan membocorkan topik pembicaraan tersebut. Dia hanya mengatakan, saat itu SBY menanyakan bagaimana pascapemilu 2019.
“Pak SBY bertanya, ‘ke depan bagaimana?’. Dan Prabowo menjawab sesuatu kepada kami. Kalau saya buka jawaban Prabowo, mereka siap ga?” tanya Ferdinand lagi.
Politikus Partai Demokrat itu menyebut jawaban Prabowo saat itu mencengangkan. Bahkan, menurutnya, jika dibuka dapat membuat geger para pendukung setia pasangan calon 02.
Apabila Prabowo menyatakan siap jika jawaban itu dibongkar ke publik, Ferdinand tidak ragu untuk menyampaikannya.
“Loh, ya iya pasti gegerlah. Gimana enggak geger, kasihan nanti pendukungnya, terbelalak matanya yang sudah membully Partai Demokrat. ‘Hah? Seperti begitu toh.’ Mau dia (jawaban itu kami bongkar)? Siap? Siap enggak dia? Biar saya buka,” kata dia, seperti dikutip dari inews.id
Seperti diketahui polemik Partai Demokrat-BPN meruncing setelah Prabowo dikecam publik karena mengungkap pilihan politik mendiang Ani Yudhoyono. Prabowo melontarkannya usai bertakziah ke kediaman SBY.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade mengatakan, ucapan Prabowo tidak datang tiba-tiba. Prabowo justru diminta oleh SBY untuk memberikan testimoni mengenai Ani Yudhoyono. SBY pula yang memberitahu pilihan politik Ani kepada Prabowo.