beritaenam.com – Kelompok radikal ISIS di Suriah telah dinyatakan kalah total oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat. Namun meski begitu, kelompok tersebut masih tetap menjadi ancaman bagi dunia.
Banyak pemimpin-pemimpin top-nya yang masih hidup, termasuk sang pemimpin utama ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang hingga kini nasibnya masih misterius.
“Saya tidak tahu di mana Baghdadi, jika saya tahu di mana dia, saya akan melakukan sesuatu tentang itu. Saya pikir dia mungkin di Irak atau Suriah, dia mungkin ada di luar wilayah itu,” kata Mayor Jenderal Chris Ghika, wakil komandan pasukan koalisi anti-ISIS di Suriah dan Irak seperti dilansir media Inggris, Independent, Senin (25/3/2019).
Pejabat senior militer Inggris itu mengingatkan, para pemimpin baru telah muncul untuk mengambil alih kepemimpinan dan meneruskan aktivitas ISIS.
“Organisasi tersebut lebih lemah, namun masih ada orang-orang yang mengambil alih fungsi kepemimpinan seperti yang telah sering kita lihat dalam organisasi-organisasi seperti ini, dan organisasi ini masih aktif,” ujarnya.
Menurut Ghika, ada ratusan militan ISIS yang tersisa di Suriah dan puluhan ribu orang di Irak, yang tidak semuanya petempur, melainkan termasuk jaringan pendukung atau simpatisan.
“Inggris dan Barat masih tetap dalam bahaya serangan-serangan teroris,” kata Ghika. “Kita tidak tahu apakah jatuhnya kekhalifahan (ISIS) pada akhirnya akan meningkatkan atau mengurangi bahaya terorisme,” imbuhnya.
Pjs Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Shanahan juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Sekarang waktu yang tepat mengakui SDF yang telah memimpin perang melawan ISIS di Suriah, Pasukan Keamanan Irak yang memimpin perang tersebut di Irak, dan Koalisi tentara-tentara Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Marinir AS yang telah bertempur dengan gagah berani dengan dukungan mitra-mitra kita selama beberapa tahun terakhir,” ujar Shanahan.
“Meskipun ini adalah tonggak penting dalam perang melawan ISIS, kita memahami pekerjaan kita masih jauh dari selesai,” katanya.
“Kita akan terus bekerja dengan Koalisi Global untuk mencegah ISIS mendapatkan tempat aman di manapun di dunia. Kita tetap berkomitmen untuk kekalahan abadi ISIS dan kita yakin bahwa kita akan menang,” tandasnya.
Menurut pejabat militer Amerika Serikat, Jenderal Angkatan Darat Joseph Votel seperti dilansir media The New York Times, kelompok ISIS masih memiliki puluhan ribu petempur di Irak dan Suriah.
Dikatakannya, wilayah-wilayah yang berhasil direbut kembali dari ISIS tetap belum aman karena sel-sel tidur ISIS masih bersembunyi di sana. Terlebih lagi ISIS kini menempuh taktik gerilya, seperti pembunuhan, pengeboman dan penyerangan.
Sejak tahun lalu, kelompok ISIS telah melakukan setidaknya 250 serangan di luar wilayah-wilayah yang dikuasainya di Suriah.
Sebelumnya pada Sabtu (23/3) waktu setempat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) menyatakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah dikalahkan total.
Pengumuman ini disampaikan setelah wilayah Baghouz yang menjadi markas terakhir ISIS di Suriah berhasil direbut kembali sepenuhnya oleh SDF.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (23/3/2019), SDF yang terus bertempur melawan ISIS di Suriah dalam beberapa tahun terakhir menyatakan militan-militan ISIS yang masih tersisa telah diusir dari markas terakhirnya.
“Pasukan Demokratik Suriah menyatakan pembersihan total atas hal yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS,” tegas juru bicara SDF, Mustefa Bali, dalam pernyataannya.
“Baghouz telah dibebaskan. Kemenangan militer terhadap Daesh (nama lain ISIS) telah tercapai,” imbuhnya melalui pernyataan yang disampaikan lewat Twitter.
Baghouz merupakan sebuah desa kecil di dekat Sungai Eufrat yang menjadi lokasi terakhir yang diduduki militan-militan ISIS yang tersisa di Suriah.
Para petempur SDF yang terdiri dari aliansi Kurdi dan Arab Suriah — berbeda dengan tentara rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad — mengibarkan bendera kuning mereka di Baghouz pada Sabtu (23/3) pagi waktu setempat, untuk menandai kemenangan atas ISIS.
Diketahui bahwa pertempuran sengit melawan sisa-sisa militan ISIS di Baghouz, dekat perbatasan Irak, berlangsung beberapa pekan terakhir. Kekhalifahan ISIS didirikan di wilayah tersebut sejak lima tahun lalu.