Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyarankan Prabowo Subianto mundur saja dari Gerindra terkait tarik-ulur posisi Wagub DKI antara PKS dan Gerindra. Saran Fahri ini mendapat beragam penolakan, khususnya dari elite Gerindra.
“Saya yakin maksud FH adalah Pak Prabowo jelang pilpres ini fokus kepada masalah pilpres dan masalah lain, seperti Wagub DKI, diserahkan kepada struktur partai: Tim DPP atau DPD DKI. Hal ini yang sekarang sudah dilakukan Prabowo menyerahkan kepada Gerindra DKI,” ujar Ketua DPP Gerindra Sodik Mudjahid lewat pesan singkat, Jumat (2/11).
“Tapi tim DPP dan DPD juga melihat sejarah hubungan Gerindra dan PKS tentang pencalonan di Jabar, di DKI, dan pencalonan capres-cawapres,” imbuhnya.
Senada dengan Sodik, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade pun menolak usulan tersebut. Prabowo, disebut Andre, belum akan digantikan dari posisi nomor satu di Gerindra.
“Pernyataan Bang Fahri itu sebenarnya agar Pak Prabowo tidak terlibat dalam pusaran tarik-menarik pemilihan Wagub DKI. Tapi yang ingin saya sampaikan tentu ide Bang Fahri agar Pak Prabowo mundur dari Gerindra tidak bisa kami terima sebagai kader Partai Gerindra,” ungkap Andre kepada wartawan, Jumat (2/11).
“Karena Pak Prabowo adalah Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina kami,” imbuhnya.
Sebelumnya, menurut Fahri, Prabowo seolah-olah terlibat dalam polemik Wagub DKI. Dia menyarankan Prabowo mundur dan fokus pada Pilpres 2019.
“Wagub itu kan tergantung DPRD ya, partai hanya mencalonkan. Simulasinya kan di DPRD mana yang akan diterima mana yang tidak, itu kan tergantung DPRD. Kita lihat aja dinamikanya itu,” kata Fahri kepada wartawan setelah menghadiri Deklarasi Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Aceh di Banda Aceh, Kamis (1/11).
“Malah kalau saya mengusulkan Pak Prabowo itu mengundurkan diri saja dari Gerindra. Itu lebih bagus sebenarnya. Biar itu (soal wagub) diurus yang di bawah saja,” lanjutnya.