Site icon Beritaenam.com

Moeldoko Sebut Pemimpin Baperan itu Anak SBY?

Beritaenam.com — “Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing,” kata Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

“Kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja kali ya,” tuturnya tanpa menyebut nama yang dimaksud, lewat video yang kemudian viral kemana-mana.

Moeldoko seakan menjawab bahwa dirinya adalah yang dimaksud Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Ada gerakan yang mengarah pada upaya mengambil alih kepemimpinan partai,” ujar AHY dengan tegas, bahkan menyebut sosok itu disebut-sebut melibatkan pejabat di lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo.

Gerakan ingin ambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, berdasarkan informasi yang diperoleh AHY, terdiri dari seorang kader aktif serta seorang kader yang sudah enam tahun tidak aktif.

Kemudian, seorang mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat karena terlibat korupsi, dan seorang kader yang keluar dari Demokrat sejak tiga tahun lalu. ”

Herzaky Mahendra Putra (Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat) menggenapi pernyataan AHY.

“Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko,” ujar Herzaky.

Ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024.

Demokrat beranggapan, gerakan ini dilancarkan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024. Cara tak elok dengan mengkudeta AHY sebagai Ketum Partai Demokrat.

“Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana,” kata Moeldoko.

Moeldoko menyebut, perkara ini merupakan urusannya semata. “Dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini,” ujar Moeldoko.

“Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP, murni Moeldoko,” tegasnya. Moeldoko lantas menjelaskan awal mula isu ini beredar.

Ia menyebut bahwa ada sejumlah tamu yang mendatangi dirinya. Moeldoko tak menyebutkan secara detail tamu yang ia maksud. Namun, ia menyebut bahwa tamu itu datang berbondong dan membicarakan banyak hal, bahkan curhat situasi terkini.

Sebagai mantan Panglima TNI, Moeldoko mengaku selalu membuka pintu untuk siapa saja yang hendak bertamu.

Namun ternyata, aktivitasnya ini memunculkan isu yang kini berkembang. Moeldoko menduga isu itu berangkat dari foto-foto dirinya ketika menerima tamu-tamu tersebut.

“Mungkin dasarnya foto-foto, ya orang dari, ada dari orang Indonesia Timur, dari mana-mana kan pengin foto sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya,” kata dia.

Moeldoko mengaku prihatin melihat situasi yang berkembang saat ini. Sebab, sejatinya ia turut mencintai Partai Demokrat.

Ia pun menegaskan bahwa kudeta atau penggulingan kekuasaan hanya bisa dilakukan dari dalam kekuasaan itu sendiri, tidak dari luar. “Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar,” kata Moeldoko.

 

Exit mobile version