beritaenam.com, Jakarta – Dosen UIN Adi Prayitno mengungkap PA 212 curiga Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan balas dendam lewat PDIP. Jubir PA 212 Novel Bamukmin mengklarifikasi bahwa hal tersebut harapan, bukan kecurigaan. Apa kata partai yang kini menaungi Ahok soal harapan tersebut?
“Pandangan ngawur dan tidak berdasar. PDIP selalu mengusung politik persaudaraan dan politik pencerahan. Jadi kami bekerja untuk keadaban politik,” kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno melalui pesan singkat, Minggu (10/2/2019) malam.
Hendrawan menegaskan tidak ada korelasi antara bergabungnya Ahok ke PDIP dengan tindakan balas dendam. Dia menyayangkan sempat diungkap adanya kecurigaan soal Ahok akan balas dendam.
“Sama sekali tidak berhubungan,” sebut Hendrawan.
Hendrawan menuturkan PDIP adalah partai yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar kemanusiaan dan persaudaraan. Dia mengatakan partainya bukan alat untuk meraih kekuasaan.
“Akhir-akhir ini banyak pandangan yang ngawur dan menyesatkan. Seolah politik dimaknai sebagai instrumen untuk memperoleh kuasa semata. Bagi kami, politik harus mengabdi kepada nilai-nilai dasar kemanusiaan dan persaudaraan sejati,” jelas Hendrawan.
Sebelumnya Adi Prayitno mengungkapkan PA 212 curiga bergabungnya Ahok ke PDIP lantaran ingin balas dendam. Ahok dicurigai ingin menjadikan PDIP sebagai alat untuk membalas dendam pada kelompok yang memenjarakannya.
“Semalam saya diskusi dengan Alumni 212 Novel Bamukmin, dia ngomong bahwa di PA 212 itu mencurigai kembalinya Ahok ke PDIP dikhawatirkan menjadi ajang untuk membalas dendam kepada kelompok yang mengkriminalkan Ahok,” ujar Adi di restoran Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/2).
Adi mengaku mendapat informasi langsung dari Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin. Ahok dicurigai akan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik untuk memperoleh lagi kekuasaan.
“Jadi kelompok 212 sekalipun Ahok hanya anggota biasa di PDIP dikhawatirkan dia mengakumulasi kekuatan politiknya di PDIP apalagi berpotensi jadi menteri dan seterusnya. Ini akan menjadi ancaman besar terhadap 212,” katanya, seperti dikutip dari detik.com
Novel Bamukmin sudah meluruskan pernyataan Adi. Dia berharap PDIP bisa membina Ahok agar tak lagi bikin gaduh.
“Saya hanya mengkhawatirkan semoga bergabungnya BTP ini tidak menjadi ajang balas dendam atas masalah yang pernah terjadi dengan kasus hukum BTP ini. Semoga PDIP bisa membina BTP dengan baik agar BTP tidak kembali membuat kegaduhan dan kekisruhan negara ini,” kata Novel, hari ini.