beritaenam.com – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) menyatakan (ISIS) telah dikalahkan total. Pengumuman ini disampaikan setelah wilayah BaghouzIslamic State of Iraq and Syria yang menjadi markas terakhir ISIS di Suriah berhasil direbut kembali sepenuhnya oleh SDF.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, SDF yang terus bertempur melawan ISIS di Suriah dalam beberapa tahun terakhir menyatakan militan-militan ISIS yang masih tersisa telah diusir dari markas terakhirnya.
“Pasukan Demokratik Suriah menyatakan pembersihan total atas hal yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS,” tegas juru bicara SDF, Mustefa Bali, dalam pernyataannya.
“Baghouz telah dibebaskan. Kemenangan militer terhadap Daesh (nama lain ISIS) telah tercapai,” imbuhnya melalui pernyataan yang disampaikan lewat Twitter.
Baghouz merupakan sebuah desa kecil di dekat Sungai Efrat yang menjadi lokasi terakhir yang diduduki militan-militan ISIS yang tersisa di Suriah.
Para tentara SDF yang terdiri atas aliansi Kurdi dan Arab Suriah — berbeda dengan tentara rezim Presiden Bashar al-Assad — mengibarkan bendera kuning mereka di Baghouz pada Sabtu (23/3) pagi waktu setempat, untuk menandai kemenangan atas ISIS.
Diketahui bahwa pertempuran sengit melawan sisa-sisa militan ISIS di Baghouz, dekat perbatasan Irak, berlangsung beberapa pekan terakhir. Kekhalifahan ISIS didirikan di wilayah tersebut sejak lima tahun lalu.
“Kami memperbarui sumpah kami untuk terus berperang dan mengejar sisa-sisa mereka (ISIS-red) hingga mereka sepenuhnya dibersihkan,” tulis Bali dalam pernyataannya.
Saat pertempuran sengit terus berlangsung selama beberapa pekan terakhir, konvoi truk dari Baghouz mulai bergerak membawa ratusan hingga ribuan orang yang disebut sebagai para petempur ISIS yang menyerahkan diri yang kebanyakan berjalan pincang karena luka-luka.
SDF menyatakan pihaknya telah menangkap ratusan militan ISIS lainnya dalam beberapa pekan terakhir, yang berupaya menyelinap ke wilayah lain dan kabur ke wilayah Irak atau menyeberangi Sungai Eufrat.
Pada akhirnya, militan ISIS yang tersisa terkepung di dalam sebuah kamp kecil yang dipenuhi kendaraan-kendaraan berkarat dan pondok-pondok kecil.
Kondisi ini membuat militan ISIS tersudutkan di Eufrat dan posisi mereka mudah dipantau dari perbukitan yang dikuasai SDF.
ISIS sendiri sempat merilis sebuah video dari kamp mereka yang terkepung itu. Video itu menunjukkan petempur-petempur terakhir ISIS tetap melepas tembakan ke arah SDF di tengah kepulan asap yang menyelimuti.
Video ini dinilai sebagai upaya ISIS membangun narasi kekalahan mereka, dengan menggambarkan perlawanan heroik terakhir menghadapi situasi tak menguntungkan dan untuk menyerukan perjuangan di masa mendatang.
Video-video berbeda yang ditunjukkan SDF beberapa pekan terakhir menunjukkan antrean panjang para militan ISIS yang menyerahkan diri.
Terlepas dari itu, meski posisi ISIS di Baghouz telah dikalahkan, ISIS dianggap tetap menjadi ancaman. Sejumlah militan ISIS yang bersembunyi di area gurun terpencil Suriah dan di kota-kota Irak masih melakukan aksi skala kecil, dengan melakukan penembakan atau penculikan atau menunggu kebangkitan ISIS nantinya.
AS meyakini pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, kini berada di persembunyiannya di Irak. Pada Desember 2017 lalu, Perdana Menteri Irak saat itu, Haider al-Abadi, mengumumkan kemenangan atas ISIS di wilayahnya. Meskipun pada praktiknya ISIS mengubah taktik menjadi serangan gerilya di wilayah Irak.