beritaenam.com, Jakarta – Direktur Riset Populi Center Usep S Ahyar mengatakan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih kalah dari Joko Widodo-Ma’ruf Amin di hampir seluruh lembaga survei kredibel. Selisih elektabilitas dua kandidat masih terpaut dua digit.
“Seperti survei yang lain, sekarang ini Pak Jokowi masih unggul ya selisihnya antara 15-20 persen,” kata Usep usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2019.
Menurut Usep, kondisi elektabilitas Prabowo-Sandi yang masih di bawah petahana terjadi di hampir seluruh lembaga survei yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Usep belum mendapati adanya temuan hasil jajak pendapat di lembaga survei yang menyebut Prabowo unggul.
“Beda-beda hanya di wilayah margin eror saja. Tapi secara keseluruhan (Jokowi) masih unggul,” ujarnya.
Menurut Usep, tantantan di sisa masa kampanye yang ada adalah bagaimana merebut simpati pemilih memgambang (undecided voters). Selain itu, para kandidat juga masih merebutkan swing voters, atau pemilih yang berpotensi beralih dukungan.
Pencarian ceruk suara dua kategori pemilih tadi yang disinyalir tengah gencar dilakukan, terutama di kubu Prabowo.
Hal ini dibaca dari pernyataan Prabowo yang meminta pendukungnya berjuang agar memenangkan dirinya di Pilpres 2019 dengan selisih 25 persen dari petahana.
“Itu mungkin yang mau disasar dengan target yang muluk-muluk itu. Agar kalau pun tidak menang, kalahnya tidak terlalu malu lah,” kata Usep.
Usep menilai wajar bila Prabowo mematok target selangit. Meskipun, hasil sigi yang ada selama ini menunjukkan sebaliknya.
Sebagai kandidat, kata Usep, Prabowo sudah barang tentu ingin pendukungnya semakin militan jelang pencoblosan.
“Jadi politisi ngomong itu ada kepentingannya, agar lebih bekerja keras lagi, agar menang besar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Prabowo mengingatkan para pendukungnya terkait adanya potensi kecurangan di Pilpres 2019. Ia pun meminta pendukungnya bekerja keras dan harus menang dengan selisih suara 25 persen dari Jokowi-Ma’ruf.
“Kita harus menang dengan selisih di atas 25 persen karena potensi suara dicuri sekian belas persen,” kata Prabowo usai menerima deklarasi dukungan Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus (GERAAK) Indonesia, seperti dilansir Antara, Jumat, 5 April 2019.