Beritaenam.com, Jakarta – Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menganggap peristiwa luar biasa jika benar Ketua Umum Partai Demokrat akan turun gunung dan berkampanye untuk pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Kalau SBY benar turun gunung dan berkampenye untuk Prabowo-Sandi, ini hal yang luar biasa,” ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Kamis (13/9/2018).
Karena apapun itu, kata dia, SBY merupakan sosok pemenang pemilu presiden dua kali yakni 2004 dan 2009 lalu. Pastinya, menurut dia, SBY masih memiliki pendukung yang loyal.
Selain juga, imbuhnya, Presiden keenam ini tahu bagaimana caranya untuk memenangkan konsestasi politik lima tahunan ini.
“Kalau disana Jokowi baru menang sekali, disini (SBY-red) sudah menang dua kali,” jelasnya.
Hanya saja, kini menurut dia pertanyaannya, mampukah seorang Prabowo lebih banyak mendengarkan saran dari SBY, ketimbang mengedepankan egonya?
“Mungkin ya, kalau egonya tidak terlalu besar, tidak sulit baginya untuk menang. Tapi mari kita lihat saja, apakah seorang Prabowo mau lebih banyak mendengarkan dari SBY,” ucapnya.
“Kalau Prabowo mau lebih banyak mendengarkan SBy, itu luar biasa,” jelasnya.
Karena dia menilai tidak boleh dianggap enteng kekuatan SBY dan Demokrat.
Sebelumnya, Prabowo-Sandiaga membahas penyusunan tim sukses Pilpres 2019 bersama SBY.
Dipastikan, SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk jajaran dewan pembina (wanbin) timses.
“Posisi akhir dengan saya, (AHY) dewan pembina. Pak SBY beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat kan aku datang ke sini terus. Nggak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya,” ujar Prabowo seusai pertemuan di kediaman SBY, Jakarta, Rabu (12/9/2018) malam.