Site icon Beritaenam.com

Pengusaha Nilai Program OK OCE Sandiaga Uno Gagal Total

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani.

beritaenam.com, Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai keinginan kandidat calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno untuk memperluas program OK OCE ke tingkat nasional tidak tepat.

Hariyadi mengungkapkan, program yang dijalankan Sandiaga Uno saat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta gagal total. Sehingga seharusnya tidak perlu kembali dimasukkan dalam visi-misi pasangan calon (paslon) nomor urut 02 tersebut.

“OK OCE sudah gagal total gitu masa mau dijual lagi konsep seperti itu,” ujar dia di Jakarta, Selasa (19/3/2019).

Menurut Hariyadi, selama ini dalam mengembangkan ritel OK OCE, Pemda DKI Jakarta justru meminta bantuan kepada peritel lain yang sudah berkembang pesat.‎

“Orang di DKI saja mereka minta bantuan teman-teman Alfamart, untuk mengurusi. Ini konyol. Memang dipikir gampang bikin distribusi channel, duitnya dari mana. Ini enggak make sense menurut saya. Kenyataannya sudah gagal,” kata dia.

Oleh sebab itu, lanjut Hariyadi, jika ingin membangun ekonomi masyarakat, Sandiaga Uno harus memiliki program lain yang lebih baik dan realistis, ketimbang hanya mengusung OK OCE.‎

“Ya mustinya tahu diri, kalau sudah produk gagal. Kenyataannya begitu. Orang kan melihat sekarang dan konsepnya tidak jelas. Mereka kan belum punya pengalaman di pemerintahan,” tandas dia.

Indef Nilai OK OCE Belum Tepat Dibawa ke Tingkat Nasional

Peneliti Indef, Ahmad Heri Firdaus mengatakan, saat ini belum tepat jika OK OCE diterapkan secara nasional. Alasannya, implementasi program ini dilapangan masih banyak menemui masalah.

“OK OCE merupakan inisiasi yang cukup baik, namun implementasinya di lapangan yang justru menimbulkan masalah. Iya implementasinya di lapangan banyak masalah, sehingga program ini jadi kurang jitu,” ujar dia kepada media, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Heri mengatakan, sejumlah permasalahan OK OCE antara lain penggunaan tehnologi oleh masyarakat yang belum sempurna. Padahal OK OCE mengandalkan teknologi dalam penerapannya.

“Masalah seperti masih gapteknya para peserta. Semua calon peserta harus register via email, di tahap ini saja sudah banyak kendala, banyak yang tidak bisa register, sehingga perlu dibantu, kemudian dari segi persyaratan lain, banyak yang belum bisa memenuhi,” kata dia.

Oleh karena itu, kata Heri, program ini masih perlu dimatangkan secara regional di DKI Jakarta. Kemudian harus dievaluasi langkah apa yang diperlukan agar semakin banyak dipahami oleh masyarakat.

“Harusnya ada evaluasi dulu di level DKI, sebelum program ini dinaikkan ke level pusat,” ujar dia.

Exit mobile version