beritaenam.com, Jakarta – Para pengusaha yang berada dalam naungan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memuji kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam empat tahun setengah ini. Khususnya dalam bidang ekonomi.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, empat setengah tahun ini, Presiden Joko Widodo berhasil menjaga agar perekonomian Indonesia bisa tetap tumbuh di kisaran 5%. Pada 2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17%.
Secara angka memang masih relatif rendah. Akan tetapi jika dilihat beberapa faktornya yang mayoritas berasal dari global, angka tersebut cukup bagus.
“Dalam kondisi ini ada tekanan eksternal, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 5,17%. Sebenarnya ini bisa lebih dari 5%,” ujar Hariyadi dalam konferensi pers di kantor Apindo, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Menurut Hariyadi, bagusnya perekonomian Indonesia ditandai kinerja positif dari berbagai sektor. Dirinya mencontohkan, pada sektor industri makanan dan minuman selama empat tahun setengah mengalami pertumbuhan
Pada 2014 pertumbuhannya 9,49%, kemudian turun menjadi 7,54% di 2015. Selanjutnya kembali naik menjadi sebesar 8,33% pada 2016, lalu 2017 naik menjadi 9,23% dan tahun 2018 turun menjadi 7,91%.
“Kalau liat di mamin trennya naik 2015-2017 naik, sempat turun 2018 karena CPO ada penurunan di sana. Kalau enggak ada gangguan di CPO bisa naik,”katanya.
Menurut Hariyadi, salah satu penyebab ekonomi Indonesia mampu bertahan dari gempuran ketidakpastian global karena pembangunan infrastruktur yang signfikan. Pembangunan infrastruktur begitu masif mampu memperlancar perputaran ekonomi nasional.
Sebagai salah satu contohnya arus pengiriman barang menjadi lebih cepat. Hal ini membuat para pengusaha juga bisa lebih banyak meraup keuntungan.
Tak hanya itu, gencarnya pembangunan infrastruktur juga membuat investor asing mengantre untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ini sangat penting mengingat salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi adalah investasi.
Investasi juga berpengaruh terhdap daya beli masyrakat yang terjag. Karena semakin banyak investor asing yang masuk maka semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia.