Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan tidak ada sedikitpun dari pernyataan Prabowo soal ‘Tampang Boyolali ‘ bertujuan untuk melecehkan.
“Pak Prabowo keseluruhan dalam pidato di Boyolali itu, dalam pidato itu saya tidak menangkap sedikitpun ucapan itu dimaksudkan untuk melecehkan orang Boyolali,” ujar Muzani di Koja, Jakarta Utara, Minggu, (4/11/2018).
Muzani yang juga Sekjen Gerindra itu mengatakan maksud dari pernyataan Prabowo tersebut untuk menggambarkan kondisi sosial sekarang.
Gedung-gedung tinggi yang ada kebanyakan terasing dari masyarakat sekitarnya. Mayoritas masyarakat yang tinggal di sekitar gedung tersebut tidak pernah merasakan kemegahannya.
“Sebagai bentuk keakraban lantas Pak Prabowo ngomong saudara juga jarang ke sana, tampang-tampang kayak saudara itu. Itu sebenarnya ungkapan keakraban oleh seorang yang sedang berpidato kepada audiensnya untuk menunjukkan bahwa semangat tentang apa yang diucapkannya ada keterasingan antara gedung dan hotel dengan orang di sekitarnya. Itu sesuatu yang asing,” kata Prabowo.
Ia menambahkan, dalam ilmu orasi pernyataan Prabowo tersebut sangatlah lumrah. Bukan untuk melecehkan, melainkan untuk mengangkat moral masyarakat.
“Itu dalam ilmu orasi itu biasa. Sama sekali tidak dimaksudkan untuk melecehkan. Itu justru untuk mengangkat moral kita bahwa kita adalah selama ini orang yang kurang mendapatkan perhatian,” pungkasnya, seperti dikutip dari tribunnews.com
Sebelumnya Prabowo dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena pidatonya yang menyebut ‘Tampang Boyolali’ Pada Jumat, (2/11/2018). Prabowo dilaporkan oleh pria bernama Dakun yang mengaku berasal dari Boyolali, Jawa Tengah.
Kuasa hukum Dakun, Muannas Alaidid mengatakan Potongan pidato Prabowo yang dipermasalahkan, yaitu “…saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini.”
Menurutnya, Dakun melaporkan Prabowo karena tersinggung dengan isi pidato tersebut.