beritaenam.com – Maskapai Ethiopian Airlanes memastikan tak ada penumpang maupun awak pesawat yang selamat dalam insiden jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 yang jatuh pada Minggu (10/3) pagi waktu setempat. Pesawat yang yang mengangkut 157 orang itu jatuh dalam perjalanan dari Addis ke Nairobi, Kenya.
“Kami mengonfirmasi bahwa tidak ada penumpang yang selamat. Kami mengucapkan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar pihak maskapai Ethiopian Airlanes dalam keterangannya, Minggu (10/3) dikutip dari CNN.
Diketahui 157 korban penumpang Ethiopian Airlanes itu berasal dari 32 negara. Pihak maskapai menyebut timnya telah menerjunkan sejumlah petugas ke lokasi kejadian, dan ikut membantu layanan darurat di lokasi jatuhnya pesawat.
Pesawat dikonfirmasi terjatuh di dekat kota Bishoftu, 62 kilometer di tenggara ibukota Addis Ababa. Ethiopian Airlanes meninggalkan Bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 08.38 pagi waktu setempat, sebelum kehilangan kontak dengan menara pengawas beberapa menit kemudian pada 08.44 pagi.
Pihak maskapai menyebut pihaknya telah memastikan pesawat yang jatuh tersebut berjenis Boeing 737-800 MAX. Tipe ini merupakan pesawat yang sama yang dipakai maskapai Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 saat kecelakaan pada Oktober 2018.
Sementara itu, pihak Boeing telah menyampaikan ucapan belasungkawanya atas kejadian tersebut. Pihaknya memastikan bakal memberikan bantuan teknis untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat.
“Boeing ikut berbelasungkawa atas kematian penumpang dan awak di Ethiopian Airlines dalam penerbangan 302, pesawat 737 MAX 8,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
Dilansir BBC, Ethiopian Airlanes telah melakukan banyak penerbangan ke sejumlah negara di benua Afrika dan mendapatkan reputasi yang cukup baik dalam hal keselamatan penerbangan.
Pada 2010, salah satu pesawat dari maskapai itu jatuh di Laut Mediterania, tak lama setelah meninggalkan Beirut. Dalam peristiwa tersebut 90 orang dinyatakan meninggal dunia. Maskapai tersebut dilaporkan telah mengangkut 10,6 juta penumpang pada tahun lalu.
Kantor Perdana Menteri Ethiopia mengucapkan belasungkawa melalui unggahan di Twitter kepada keluarga penumpang pesawat tersebut. Akan tetapi, pihak pemerintah tidak menyampaikan hal lebih detail.