Beritaenam.com, Jakarta – Polisi menemukan fakta Ratna Sarumpaet membayar perawatan RS bedah khusus dengan nomor rekening yang sama dengan rekening yang digunakan untuk menggalang dana terkait kecelakaan di Danau Toba. Tapi polisi memprioritaskan penyidikan kasus penyebaran berita bohong atau hoax.
“Itu tahap berikutnya ya. Nanti, nanti tahap berikutnya. Pertama kasus penyebaran berita bohong dulu,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Jumat (5/9/2018).
Menurut Setyo, penyidik akan melakukan pemeriksaan lanjutan soal rekening Ratna Sarumpaet. Saat ini polisi baru menemukan fakta kesamaan rekening yang digunakan Ratna untuk operasi plastik dengan rekening bantuan Danau Toba.
Ditegaskan Setyo, pihaknya belum mengetahui asal usul uang pembayaran perawatan medis.
“Saya nggak pernah memberikan statement bahwa Ratna Sarumpaet menggunakan uang dana santuan, enggak itu. Hanya rekeningnya sama saja (yang dibayar ke RS dengan pengumpulan donasi), tapi saya nggak mengatakan itu duit dari bantuan. Kalau rekening dari internet bisa dilihat,” ujarnya.
Polisi sebelumnya mengatakan ada aturan terkait penggalangan dana masyarakat oleh perseorangan.
Penggalangan dana disebut harus melibatkan auditor independen untuk mengaudit pertanggungjawaban dana yang diterima.
“Dalam Undang-Undang Keuangan, perorangan atau perusahaan dilarang mengumpulkan dana masyarakat. Dana bencana ini harus diaudit oleh auditor independen,” kata Setyo dalam wawancara, Kamis (4/10).
Ratna Sarumpaet sudah mengakui kebohongannya soal penganiayaan. Kebohongan itu, menurutnya, berawal sebagai alasan ke anak-anaknya seusai operasi plastik untuk sedot lemak di pipi.
Kini Ratna sudah berstatus tersangka penyebaran hoax untuk membuat keonaran. Ratna ditangkap tim Polda Metro Jaya saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (4/10) malam.