beritaenam.com, Jakarta – Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani yakin perbedaan elektabilitas antara Joko Widodo- Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno tidak akan jauh berbeda dengan hasil survei selama ini. Menurutnya, jarak atau margin elektabilitas keduanya berbeda sangat jauh dari Pilgub 2018 lalu.
“Saya yakin jaraknya akan lebih besar daripada Pilgub ukurannya, antara Pak Ganjar dan Pak Sudirman Said,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2).
Arsul mengungkap alasan hasil akhir Pilpres 2019 tidak akan sama dengan Pilgub 2018 ketika jarak antar Ganjar Pranowo-Taj Yasin dengan Sudirman Said-Ida Fauziah tipis.
Salah satu alasanya karena beberapa pemilih NU yang menjadi basis Ida Fauziah sudah mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Saya kok melihat sulit untuk terulang kembali dimana capaian suara Pak Sudirman Said dan Mbak Ida Fauziah itu tiba-tiba jauh di atas hasil survei,” ungkapnya.
“Nah kenapa kok sulit ya karena kalau di Pilgub itu kekuatan katakanlah partai-partai yang mendukung Pak Sudirman bergabung dengan NU. Mbak Ida yang didukung PKB dan didukung elemen-elemen NU,” sambungnya, seperti dikutip dari merdeka.com
Selain itu, lanjut Arsul, beberapa pemilih PPP di Jawa Tengah juga sudah beralih dukungan ke Jokowi-Ma’ruf.
Meskipun, dia mengakui masih ada beberapa pemilih PPP yang terpengaruh dengan pemberitaan Tabloid Obor Rakyat dulu.
“Kalau sekarang kan relatif sudah tereleminasilah walaupun belum terhilangkan sama sekali isu itu,” ucapnya.