beritaenam.com, Jakarta – Politikus-politikus PSI tak jera menyerang capres Prabowo Subianto meski ketum dan sejumlah elitenya dilaporkan ke polisi karena ‘Kebohongan Award’. Politikus PSI Guntur Romli bahkan menyebut Prabowo layak dapat rekor karena kebohongan terbanyak.
“Bahkan kalau kita melihat, Pak Prabowo sudah layak masuk MURI sebagai capres yang memakai kebohongan terbanyak,” kata Guntur, di Kantor DPP PSI, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019.
Selain itu, ia menilai Prabowo juga layak mendapat rekor MURI sebagai capres terlama yang mengikuti kontestasi Pilpres. Ia menyebut beberapa kali Prabowo kalah mengikuti kontestasi pilpres.
“Dia juga sudah ikut kontestasi capres itu dari 2004, konvensi Golkar kalah, kemudian 2009 ikut lagi jadi cawapres. Sebagai capres terlama ikut kontestasi masuk rekor MURI, selain dia capres yang menggunakan kebohongan sebagai alat kampanye,” ujarnya, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Ketum PSI Grace Natalie, Raja Juli Antoni, Tsamara Amany, dan Dara Adinda Kesuma Nasution ke Bareskrim Polri.
Laporan tersebut terkait ‘Kebohongan Award’ yang dibuat PSI. PSI membuat ‘Kebohongan Award’ yang kemudian diberikan kepada Prabowo Subianto, Sadiaga Uno, dan Wasekjen Demokrat Andi Arief.
“Kami selaku kader dari Pak Prabowo merasa ini suatu bentuk pelecehan kepada Pak Prabowo. Artinya suatu perbuatan diungkap secara satir, menyindir melecehkan seperti ini tidak sesuai dengan apa namanya tuh adat dan kebiasaan kultur politik kita,” tutur Hendarsam di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).
Pelaporan itu karena PSI membuat kebohongan award terhadap Prabowo Subianto Sandiaga Uno dan Andi Arief. Prabowo dianggap PSI telah melakukan kebohongan terkait pernyataannya yang menyebut selang cuci darah yang dipakai 40 orang di RSCM.
“Fakta misalnya Prabowo mengatakan bahwa ada selang yang dipakai untuk cuci darah di RSCM itu dipakai 40 orang itu kan kebohongan. Kemudian Sandi bilang membangun Tol Cipali nggak pakai utang terus kemudian dianulir oleh dia sendiri mengatakan tidak memakai APBN itu kan jelas berbohong,” kata Guntur.